kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BPS: Harga beras grosir dan eceran naik tipis di April 2020


Selasa, 05 Mei 2020 / 07:33 WIB
BPS: Harga beras grosir dan eceran naik tipis di April 2020
ILUSTRASI. Pembeli memilih beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, Jumat (17/4/2020). Harga beras grosir dan eceran meningkat pada bulan April 2020.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga beras grosir dan eceran meningkat pada bulan April 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga beras grosir meningkat 0,11% secara bulanan atau month on month (mom) dan harga beras eceran meningkat 0,18% mom.

Peningkatan ini lebih tinggi tipis daripada peningkatan rata-rata harga beras grosir dan eceran pada bulan Maret 2020 yang masing-masing sebesar 0,10% mom dan 0,15% mom.

"Meningkatnya tipis banget, bisa dibilang normal. Dan karena peningkatan harga tersebut, beras eceran memberi kontribusi pada inflasi April 2020 sebesar 0,01%," kata Kepala BPS Suhariyanto, Senin (4/5).

Baca Juga: Ada potensi 115 juta kelas menengah yang rentan jatuh miskin

Suhariyanto menambahkan, bahwa harga beras secara keseluruhan hingga bulan lalu masih dalam level terjaga. Ini disebabkan oleh Indonesia yang sudah masuk masa panen raya dan cadangan beras di Bulog juga masih memadai.

Dengan memadainya stok beras tersebut, maka saat ini yang perlu dilakukan adalah menjaga kelancaran distribusi beras agar mencukupi permintaan masyarakat dan tidak membuat melambungnya inflasi dalam komoditas ini.

Hal ini bisa dilakukan dengan memastikan proses distribusi memadai, terutama dari daerah-daerah sentra produksi yang mengalami surplus beras ke daerah-daerah non sentra produksi.

Baca Juga: Pemerintah percepat bansos bagi masyarakat terdampak pandemi

"Daerah-daerah sentra produksi seperti Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatra Selatan. Sebaiknya diperhatikan distribusi dari daerah tersebut," tambah Suhariyanto.

Lebih lanjut, dengan terjaganya arus distribusi tersebut, Suhariyanto berharap harga beras bisa stabil dan tidak menimbulkan inflasi di bulan-bulan berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×