kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.275   35,00   0,22%
  • IDX 7.199   10,61   0,15%
  • KOMPAS100 1.051   2,03   0,19%
  • LQ45 818   1,46   0,18%
  • ISSI 226   0,79   0,35%
  • IDX30 428   0,31   0,07%
  • IDXHIDIV20 508   3,38   0,67%
  • IDX80 118   0,22   0,19%
  • IDXV30 121   1,20   1,00%
  • IDXQ30 140   0,04   0,03%

BPS catat inflasi pada Desember 2019 sebesar 0,34%


Kamis, 02 Januari 2020 / 16:24 WIB
BPS catat inflasi pada Desember 2019 sebesar 0,34%
ILUSTRASI. Kepala BPS dan jajarannya dalam paparan neraca dagang dan kinerja ekspor impor Oktober 2019 di kantor BPS Pasar Baru, Jumat (15/11).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi pada bulan Desember 2019 sebesar 0,34% (month-on-month/mom). Capaian inflasi pada bulan tersebut lebih rendah dari Desember 2018 dan Desember 2017 yang masing-masing sebesar 0,62% mom dan 0,71% mom.

Berdasarkan hasil survei BPS di 82 kota IHK, inflasi pada Desember 2019 disumbang dari inflasi kelompok pengeluaran bahan makanan serta kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

Baca Juga: Terendah sejak 2012, BPS catat inflasi sepanjang 2019 sebesar 2,72%

Dari kelompok bahan makanan, kelompok ini mengalami inflasi sebesar 0,78% dengan andil pada inflasi umum sebesar 0,16%. Komoditas yang memberi andil inflasi adalah telor ayam ras sebesar 0,08%, bawang merah 0,07%, ikan segar 0,02%, beras 0,01%, serta beberapa sayuran seperti bayam dan kacang panjang masing-masing sebesar 0,01%.

Sementara itu, ada juga bahan pangan yang mengalami deflasi sehingga menahan laju inflasi, yaitu cabai merah dengan deflasi sebesar 0,05%, cabai rawit 0,03%, dan daging ayam ras 0,01%.

Bila dilihat dari kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan, inflasi pada kelompok ini sebesar 0,58% dengan andil sebesar 0,10% pada inflasi pada bulan Desember 2019.

Baca Juga: Rupiah awali tahun 2020 dengan menguat di kurs Jisdor

"Kelompok ini dominan karena banyak liburan Natal dan Tahun Baru," jelas Suhariyanto pada Kamis (2/1) di Jakarta. Selain itu, penyumbang inflasi lainnya adalah tarif angkutan udara 0,07%, tarif kereta api 0,02%, dan tarif antar kota sebesar 0,01%.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×