Reporter: Rashif Usman | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Indonesia atau Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 2,84% pada Mei 2024 secara tahunan. Sedangkan, inflasi tahun kalender (Mei 2024 terhadap Desember 2023) tercatat sebesar 1,16%.
Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,18% dan memberikan andil sebesar 1,75% terhadap inflasi umum.
Baca Juga: Deflasi Mei 2024 Disumbang Komponen Harga Bergejolak dan Harga Diatur Pemerintah
"Terjadi peningkatan indeks harga konsumen dari 103,43 pada Mei 2023 menjadi 106,37 pada Mei 2024," kata Amalia dalam konferensi pers, Senin (3/6).
Ia menerangkan, komoditas yang memberikan andil inflasi kelompok ini antara lain, beras, cabai merah, bawang merah, sigaret keretek mesin dan daging ayam ras.
Komoditas lain di luar kelompok makanan, minuman dan tembakau yang juga memberikan andil inflasi cukup signifikan, yakni emas perhiasan, tarif angkutan udara dan nasi dengan lauk.
Amalia juga merinci, inflasi tahunan terjadi pada seluruh komponen. Pertama, komponen inti terjadi inflasi 1,93% dengan andil inflasi 1,24%.
Baca Juga: BPS: Terjadi Deflasi 0,03% di Mei 2024, Inflasi Tahunan Indonesia Jadi 2,84%
Kedua, komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi tahunan sebesar 1,52%. Komponen ini memberikan andil 0,03%. Adapun komoditas yang dominan memberikan andil inflasi ialah, sigaret kretek mesin, tarif angkutan udara, sigaret kretek angan dan sigaret kretek mesin.
Ketiga, tekanan inflasi pada komponen harga bergejolak mengalami penurunan inflasi sebesar 8,14%. Komponen ini memberikan andil terbesar terhadap inflasi tahunan yaitu sebesar 1,30%.
"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi untuk komponen harga bergejolak adalah beras, cabai merah, bawang merah, dan daging ayam ras," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News