Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memproyeksikan vaksin Merah Putih yang dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman kemungkinan dapat diberikan emergency use authorization (EUA) pada September 2022 mendatang. Hal tersebut melihat timeline uji klinik yang diprediksi akan selesai pada semester dua 2022.
Kepala BPOM Penny K Lukito menuturkan, saat ini terdapat enam kandidat vaksin merah putih yang masih dalam pengembangan. Dari enam kandidat tersebut sudah ada dua kandidat yang sudah diproses lebih lanjut.
"Enam kandidat dikembangkan dari berbagai platform dan ada dua yang diproses lebih lanjut yaitu dari Eijkman dengan platform sub unit protein rekombinan dan satu lagi dari Universitas Airlangga," kata Penny saat Raker bersama Komisi IX DPR RI pada Kamis (8/4).
Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Jumat (9/4): Tambah 5.265 kasus baru, terus pakai masker
Untuk vaksin merah putih yang dikembangkan oleh Lembaga Eijkman kini sudah masuk tahap produksi seed atau bibit vaksin. Dalam pengembangannya Eijkman bekerjasama dengan PT Bio Farma.
"Harapan proyeksinya adalah dalam timeline uji klinik akan selesai sekitar semester kedua 2022 dan EUA yang akan diberikan sekitar September 2022, kemudian produksi masal bisa dilakukan sekitar Oktober 2022," ungkap Penny.
Kemudian untuk vaksin merah putih yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga (Unair) menggunakan platform inactivated virus. Penny menambahkan untuk vaksin yang dikembangkan Unair akan bermitra dengan PT Biotis.
"Diharapkan sudah mulai pada 9 April dengan uji praklinik dengan binatang. Kemudian uji klinik-nya diharapkan selesai pada sekitar September sampai Oktober 2021, EUA bisa diberikan pada Oktober 2021 dan akan mulai produksi masal," jelasnya.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 di bulan Ramadhan, ini 2 hal yang harus diperhatikan umat Islam
Dalam pengembangan dan penelitian vaksin merah putih BPOM melakukan pendampingan juga terkait tata cara pembuatan obat yang baik (CPOB) di saran produksi. BPOM sudah dua kali melakukan pendampingan ke saran produksi PT Biotis yang bekerjasama dengan Unair pada Desember 2020 dan Maret 2021 lalu.
"Sudah dilakukan beberapa kali dan ekspektasi CPOB didapatkan bulan Mei untuk CPOB PT Biotis-nya. Dan fasilitas produksi yang sedang disiapkan untuk clinical lots dan komersial (fill and finish)," jelasnya.
Selanjutnya: BPOM: Ada dua vaksin Covid-19 yang sedang proses uji klinik di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News