kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPJT targetkan implementasi transaksi tol nontunai nirsentuh MLFF bertahap


Rabu, 08 September 2021 / 15:35 WIB
BPJT targetkan implementasi transaksi tol nontunai nirsentuh MLFF bertahap
ILUSTRASI. BPJT targetkan implementasi transaksi tol nontunai nirsentuh MLFF bertahap


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

Emil mengatakan, pihaknya akan memastikan penerapan teknologi, operasional dan implementasi. Teknologi yang diterapkan memenuhi asas – asas fleksibel, efisien, smart dan reliabel. Dari sisi operasional, harus memastikan sistem interopble, upgrade dan dapat dicustom sesuai perkembangan teknologi kedepannya.

“Rencananya proses sosialisasi akan kita jalankan start mulai bulan Oktober ini terkait penerapan MLFF,” ujar Emil.

Sekjen Asosiasi Tol Indonesia (ATI) Kris Ade Sudiyono mengatakan, asosiasi mendukung adanya penerapan MLFF ke depannya. Hal ini diyakini akan menjadi titik balik modernisasi pengelolaan bisnis jalan tol yang lebih baik ke depannya.

Kris mengatakan, perlu adanya 4 hal yang perlu menjadi perhatian dalam penerapan MLFF di jalan tol. Pertama, aspek teknikal. Sistem dan teknikal yang nantinya akan diinstall dalam layanan jalan tol memiliki kehandalan yang baik.

Baca Juga: Sempat tersandung gugatan, BPJT dan Roatex lanjutkan proyek transaksi nirsentuh MLFF

“Kehandalan itu reliability, availability, maintenanbility, sustanaibility layanan berkelanjutan termasuk juga aspek security karena di situ ada 7 juta pelanggan jalan tol datanya masuk, jangan sampai seperti ada di beberapa media saat ini nomor induk kependudukan (NIK) kita begitu mudah tersebar ke masyarakat,” ujar Kris.

Uji coba sistem merupakan kelaziman yang direkomendasikan sebelum diimplementasikan ke lapangan nantinya. “Apapun itu desain, rancangan, proses seyogyanya untuk dibuka secara transparan atau mendapat uji publik atau audit teknis dari pihak – pihak yang berkompeten,” ucap dia.

Kedua, terkait bisnis matter. Hal ini yang harus didiskusikan dan diselesaikan paralel dengan penyiapan aspek teknikal tersebut. Ketiga, aspek legal. “Terakhir komunikasi publik. Penerapan MLFF bukan hanya ketersediaan peralatan atau infrastruktur. Tetapi masalah partisipasi aktif publik,” ucap Kris.

Anggota Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo mengatakan, rasa keadilan harus menjadi tujuan utama bagi regulator dan operator dalam memberikan pelayanan jalan tol kepada masyarakat atau konsumen. Penyelenggaraan jalan tol juga mesti aman, nyaman, efektif dan efisien. Waktu tempuh dapat menjadi preferensi utama ketika memilih untuk memutuskan memilih jalan tol.

Hak atas informasi konsumen jalan tol menyangkut kondisi jalan tol yang akan dilalui. Misalnya terkait traffic jalan tol dalam kondisi lancar, macet, dan lainnya.

“Harapanya aplikasi (pengguna MLFF) dapat menjawab kebutuhan itu tadi. Jadi sebelum konsumen masuk tol dia sudah tau traffic nya itu warnanya apa sih, apakah hijau, kuning, merah. Kalau merah ya pasti akan dihindari, buat apa saya bayar tol kalau dalamnya macet,” jelas Sudaryatmo.

Selanjutnya: Jasa Marga (JSMR) siapkan proses migrasi sistem pembayaran nirsentuh berbasis MLFF

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×