Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah bertahun-tahun Jalan Tol Jembatan Suramadu diresmikan, namun kepastian pengelolaan pemeliharaan proyek tersebut masih terkatung-katung. Ini lantaran masih ada tarik-ulur antara Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura dan keinginan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menyatakan pihaknya tengah melakukan persiapan tender untuk pemeliharaan keseluruhan dari jembatan nasional sepanjang 5.438 meter ini. Dia bilang pemerintah menawarkan kerja sama dengan badan usaha swasta dengan skema Operated Maintenance Transfer (OMT).
Dalam skema ini, menawarkan kerja sama dengan pihak swasta dalam memelihara Jembatan Suramadu secara keseluruhan dengan waktu tertentu. Dia bilang kerja sama ini akan berbasis pada kinerja pihak swasta tersebut.
"Ini salah satu cara agar ada kepastian siapa yang memelihara. Dalam skema yang kami tawarkan ini, swasta akan menjadi operator pemeliharaan keseluruhan. Dan atas jasa tersebut nanti pemerintah akan melakukan pembayaran dalam waktu tertentu," kata Herry kepada KONTAN, Rabu (4/10).
Dia menyatakan dengan skema yang ditawarkan pemerintah, swasta akan lebih berminat lantaran mempunyai risiko yang relatif kecil. Karena hanya akan mengeluarkan investasi untuk pemeliharaan dan dikembalikan pemerintah berupa pembayaran akan jasa tersebut.
Namun ia menegaskan operator pemeliharaan tersebut tak akan merangkap menjadi operator pengelola Jalan Tol Suramadu.
Terpisah, Kepala Bidang Investasi Badan Pengatur jalan tol (BPJT) Sudiro Roy mengatakan pihaknya saat ini tengah mengkaji kebutuhan biaya pemeliharaan secara total untuk keseluruhan jembatan ini.
Ia pun belum bisa memastikan berapa kebutuhan investasi untuk pemeliharaan Jembatan Suramadu. Dirinya juga belum bisa memastikan berapa tahun pemerintah akan memberikan konsesi dalam tender tersebut.
Dia menyatakan investor yang akan menjadi operator di ruas jalan tol ini, harus mempunyai kemampuan berkompetisi dalam bentuk biaya pemeliharaan yang terendah. Untuk itu, pihaknya menargetkan akan segera menyelesaikan kajian tersebut agar investor operator pemeliharaan jembatan ini bisa segera masuk.
"Kami menargetkan membuka tender di pertengahan tahun 2018,"katanya kepada KONTAN, beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News