kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BPJS Kesehatan minta diawasi KPK


Rabu, 19 Juli 2017 / 15:00 WIB
BPJS Kesehatan minta diawasi KPK


Reporter: Teodosius Domina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan diawasi secara ketat. Pasalnya dana kelolaan BPJS Kesehatan bisa dibilang cukup besar, yaitu Rp 73 triliun.

Dengan begitu, BPJS Kesehatan menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kementerian Kesehatan untuk pengawasan.

"Kami menjalin kerjasama agar bisa bagaimana mendeteksi kecurangan di awal maupun pencegahannya," ucap Ketua KPK, Agus Rahardjo usai menandatangani nota kesepahaman pembentukan tim, Rabu (19/7).

Tim tersebut pada tahap awal akan membuat pedoman penangan kecurangan. Di situ akan ditunjukkan bagaimana melakukan analisis, serta proses hukum yang bisa dilakukan.

Agus menambahkan, selain dana kelolaan besar yaitu Rp 73 triliun, tak jarang BPJS mengalami defisit.

"Hari ini BPJS mengelola dana yang tidak kecil, yaitu sekitar Rp 73 triliun dan selalu terjadi defisit. Pengalaman negara lain, Amerika Serikat, masih ada fraud 5%. Anda bayangkan, Amerika yang sistemnya sudah bagus fraud-nya 5%. Kita baru menyusun sistem, tapi punya dana kelolaan Rp 73 triliun," tambahnya.

Sedangkan menteri kesehatan Nila Moeloek bilang, kecurangan justru banyak terjadi di rumah sakit. Untuk itu pihaknya juga mengawasi rumah sakit secara khusus, dengan membentuk suatu badan pengawas.

"Kami minta awasi rumah sakit. Betul fraud bisa terjadi di rumah sakit. Contohnya, pengobatan diagnosasnya dibuat beda-beda dengan niat makin banyak memperoleh reimburse dari BPJS. Tidak sakit tapi ditulis sakit," ujar Nila.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×