Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan, tantangan dan ketidakpastian yang akan dihadapi pada 2025 diperkirakan tidak akan lebih mudah.
Dari eksternal, pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan meningkat secara terbatas. Laju normalisasi kebijakan suku bunga di Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara juga akan melambat.
Tak hanya itu, lanjut Mahendra, divergensi pemulihan ekonomi di antara negara industri berpotensi mengakibatkan terjadinya perbedaan monetary path yang akan mempengaruhi capital inflow.
Tekanan juga datang dari kebijakan perdagangan yang justru ditentukan oleh aspek politik alih-alih aspek ekonomi. Ini berpotensi meningkatkan fragmentasi perdagangan global dan menurunkan volume perdagangan.
Baca Juga: OJK Resmikan Indonesia Anti Scam Center (IASC) dan SIPELAKU
"Begitu mulai terjadinya divergensi kebijakan dan penerapan standar internasional di sektor keuangan antar negara juga dapat menciptakan perbedaan daya saing sektor keuangan," jelasnya, Selasa (11/2).
Dari sisi domestik, Mahendra bilang Indonesia dihadapkan oleh isu struktural. Dia menilai diperlukannya penyerapan kembali tenaga kerja, terutama di sektor formal.
"Serta mempercepat pemulihan daya beli masyarakat khususnya untuk kelompok menengah bawah yang pemulihannya masih tertahan," ucap Mahendra.
Selanjutnya: Sudah Dibuka, Begini Cara Daftar FF Advance Server 2025 Versi OB48 & Link Registrasi
Menarik Dibaca: Moms, Ini 7 Peran Penting Asuransi dalam Kehidupan!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News