Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tantangan ekonomi di tengah pandemi semakin berat. Karena itu organisasi Kadin dinilai perlu semakin berbenah dan mampu mengoptimalkan potensi di daerah.
Tak kalah penting, calon ketua Kadin perlu juga memiliki rekam jejak bersih dan tak tersangkut kasus di masa lalu yang merugikan publik. Sekaligus sejalan dengan pemerintah.
Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie, Kadin perlu dipimpin oleh orang yang memiliki rekam jejak baik dan bersih dari kasus.
"Kadin perlu dipimpin oleh yang berpengalaman dan juga track recordnya baik dan bersih," kata Jerry dalam keterangannya, Selasa (13/4).
Baca Juga: Kadin nilai sulit bagi swasta garap Proyek Pipa Cisem
Jerry menilai, di tengah tantangan yang makin berat, Kadin perlu dipimpin sosok pemikir, berintegritas dan punya kredibilitas. Sementara salah satu calon memiliki rekam jejak yang kurang baik di mata publik karena terkait kasus lumpur Lapindo. Juga, dari sisi kinerja bisnisnya cenderung tidak stabil.
"Sehingga harus ada tim penjaringan dari mantan petinggi Kadin. Ini organisasi bergengsi jadi banyak yang mengincar. Bagi saya lihat juga sepak terjang para calon apakah bermasalah sisi finansial sampai utang," ungkap dia.
Jerry menilai, kedatangan Anindya Bakrie ke Solo untuk menemui Gibran yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Solo, boleh jadi punya motif, yang diharapkan akan mendapat dukungan Jokowi. Namun ia menilai, langkah itu kurang elegan.
"Paling tidak bisa berpengaruh pada Jokowi sekaligus ayahanda Gibran yang mungkin akan digunakan," jalas dia.
Sementara, dosen Universitas Bunda Mulia yang juga pengamat komunikasi politik Patricia Robin mengatakan, sosok Anindya Bakrie ada kendala persepsi publik terkait kasus lumpur Lapindo yang masih negatif.