kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   -5.000   -0,33%
  • USD/IDR 15.850   25,00   0,16%
  • IDX 7.114   -85,89   -1,19%
  • KOMPAS100 1.086   -16,05   -1,46%
  • LQ45 857   -16,69   -1,91%
  • ISSI 217   -2,23   -1,02%
  • IDX30 439   -9,02   -2,02%
  • IDXHIDIV20 526   -12,72   -2,36%
  • IDX80 124   -1,94   -1,54%
  • IDXV30 127   -5,04   -3,83%
  • IDXQ30 145   -3,06   -2,06%

Bos Bank Dunia pernah mempermalukan Sri Mulyani, tentang hal apa?


Jumat, 31 Januari 2020 / 04:26 WIB
Bos Bank Dunia pernah mempermalukan Sri Mulyani, tentang hal apa?
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Bank Dunia masa jabatan 2012-2019 Jin Young Kim pernah membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani malu bukan kepalang. Apa pasalnya? 

Dia bercerita, pada saat dirinya tengah menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia, Sri Mulyani sempat disentil oleh Kim akibat prevalensi balita stunting di Indonesia yang sangat tinggi kala itu. Posisi Indonesia kala itu sama dengan Ethiopia, yaitu sebesar 37,8%. 

"Kala itu Presiden Kim bilang, Indonesia berada dalam peringkat teratas di dunia terkait dengan stunting. Saya bilang apa itu stunting? Itu saya baru dua tahun di World Bank, saya baru di wake up bahwa Indonesia punya persoalan stunting. Bahkan waktu itu mencapai 38%," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (30/1/2020). "Saya dipermalukan terus sama Chief Kim. Kata dia, 'You have to do something for your country'," ujar dia. 

Baca Juga: Pemerintah dorong pengentasan stunting

Stunting merupakan masalah kesehatan yang saat ini tengah dihadapi Indonesia. Stunting terjadi akibat anak mengalami kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. 

Tak hanya itu stunting juga membuat seorang anak terganggu perkembangan otaknya, dan bakal berpengaruh terhadap kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas, dan kreativitas di usia-usia produktif. Mengetahui hal tersebut, Sri Mulyani pun menyampaikan informasi mengenai stunting itu kepada Jusuf Kalla, Wakil Presiden kala itu. 

Baca Juga: Cara Jokowi membalas kritik Susi Pudjiastuti terkait rencana ekspor benih lobster

"Dan Pak Jusuf Kalla kemudian aware, dan di debat (Pemilu Presiden dan Wapres) kemarin semua ngomong stunting. That's achievement," ujar dia. 

Sejak saat itu, persoalan stunting menjadi salah satu fokus utama pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Perempuan yang akrab disapa Ani tersebut mengatakan, untuk bisa menyelesaikan masalah stunting tak bisa hanya mengandalkan satu kementerian, tetapi beberapa kementerian terkait hingga lingkup pemerintah daerah. 

Baca Juga: Percepat penyaluran dana desa, ini syarat yang harus dipenuhi daerah

"Ini strategi pemerintah. Ayo kita lakukan keroyokan. Program untuk menurunkan stunting ditargetkan 100 kabupaten dulu, Kementerian Keuangan dan Bappenas (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas) make sure semua kementerian yang relevan terlibat dalam penyelesaian stunting," jelas Ani.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sri Mulyani Mengaku Dipermalukan Bos Bank Dunia gara-gara Hal ini"
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Erlangga Djumena

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×