kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Boleh sekolah tatap muka, asal protokol kesehatan ketat


Sabtu, 28 Agustus 2021 / 04:15 WIB
Boleh sekolah tatap muka, asal protokol kesehatan ketat


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembelajaran tatap muka (PTM) direncanakan mulai digelar pada pekan depan di beberapa wilayah zona kuning. Rencana tersebut juga akan dilakukan di DKI Jakarta mengingat wilayah tersebut sudah menjadi zona kuning.

Rencana PTM pun disambut positif oleh beberapa pihak terutama orang tua murid. Hanya saja, beberapa diantaranya berharap sekolah bisa memastikan pelaksanaan protokol kesehatan dilakukan secara ketat.

Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman pun turut mendukung rencana tersebut mengingat aktifitas belajar secara tatap muka sangat diperlukan oleh siswa saat ini untuk memiliki  ilmu budi pekerti, ilmu bersosialisasi dan berorganisasi yang perlu diasah.

“Namun yang perlu diperhatikan oleh sekolah adalah bagaimana melakukan proses belajar mengajar dengan protokol kesehatan yang mumpuni supaya resiko siswa terpapar covid19 bisa dihindar,” ujar Ristiawan kepada KONTAN, Jumat (27/8).

Baca Juga: Jakarta buka sekolah tatap muka Senin (30/8) depan, IDI: sebaiknya ditunda 2-4 minggu

CMO Generali Indonesia Vivin Arbianti juga mendukung rencana tersebut mengingat sekolah tatap muka diraasa lebih efektif dibandingkan dengan sekolah secara online. 

Hanya saja, ia berharap, sekolah bisa benar-benar menerapkan protokol kesehatan dan guru juga terus memperhatikan dan mengingatkan siswa untuk terus menerapkan protokol kesehatan.

“Dunia anak-anak masih dunia bermain dimana interaksi dalam jarak dekat bersama teman-teman sulit terhindarkan, belum lagi kadang anak merasa ‘risih’ jika terlalu lama menggunakan masker dan mereka terkadang juga kurang disiplin cuci tangan,” kata Vivin.

Ia pun juga mengusulkan agar sekolah memiliki program yang bisa mengatur kapan siswa harus belajar tatap muka dan kapan siswa masih bisa belajar secara online. 

“Misalnya saja, untuk yang teoritis mungkin tetap bisa secara online,” imbuh Vivin.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Baca Juga: Kapan sekolah tatap muka di Jakarta dimulai? Ini kata Dinas Pendidikan DKI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×