kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Boediono senang OJK, BI, dan Kemenkeu akur


Kamis, 03 Januari 2013 / 16:54 WIB
Boediono senang OJK, BI, dan Kemenkeu akur
ILUSTRASI. Harga saham BEBS menguat 8,91% pada akhir perdagangan bursa Selasa (14/9)


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Wakil Presiden (Wapres) Boediono mengaku gembira melihat hubungan baik antara tiga institusi utama keuangan, yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Kementerian Keuangan.

"Saya sangat senang dengan suasana yg sangat cair antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia dan OJK baik di pucuk pimpinan maupun di tingkat operasional. Saya harap hubungan seperti ini bisa terus dijaga dan ditingkatkan," kata Boediono dalam rapat terbatas OJK, Kemenkeu dan BI, Kamis (3/1).

Rapat terbatas tersebut mengawali langkah OJK yang berperan sebagai pengawas pasar modal dan lembaga keuangan non-bank pada awal tahun 2013. Setahun kemudian, tepatnya pada 2014, tugas pengawasan terhadap lembaga perbankan pun akan berpindah dari BI ke OJK.

"Kami memberi informasi terakhir kepada Pak Wakil Presiden terkait dengan kerja operasional yang sudah dilakukan OJK selama ini, mulai dari struktur organisasi, sumber daya, pengalihan aset hingga upaya koordinasi dengan berbagai institusi keuangan lain," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad.

Berbagai koordinasi yang dilakukan OJK dengan BI, Kementerian Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan dalam wadah Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan, termasuk merespon berbagai perkembangan dari luar dan dalam negeri yang terjadi belakangan terkait sejumlah potensi-potensi kerawananan situasi.  

OJK pun telah dilibatkan dalam skenario penanganan krisis yang dilakukan Kementerian Keuangan baru-baru ini. “Fire drill ini berguna untuk mengantisipasi krisis, jadi kita tahu siapa melakukan apa ketika krisis terjadi sehingga kita betul-betul siap,” kata Ketua OJK.

Hadir dalam rapat itu Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad dan para komisioner lainnya, Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution, Menteri Keuangan Agus Martowardoyo, Wakil Menteri Keuangan Ani Ratnawati, Sekretaris Menteri Koordinator Perekonomian Eddy Abdurrachman dan Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×