kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Boediono sampaikan belasungkawa ke dubes Afsel


Jumat, 06 Desember 2013 / 16:34 WIB
Boediono sampaikan belasungkawa ke dubes Afsel
Drakor romantis terbaru Dear X Who Doesn't Love Me di Viu, mengenal peran Doyoung NCT sebagai laki-laki yang terjebak friendzone.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Wakil Presiden Boediono menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela. Ia mendatangi Kedutaan Besar Afrika Selatan di Jakarta sore ini, Jumat (6/12).

Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat mengatakan, Boediono pergi ke Kedubes Afrika Selatan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat. "Wapres ke kedubes Afsel sore ini untuk menyampaikan ungkapan belasungkawa," tutur Yopie.

Boediono mengatakan Mandela adalah tokoh perdamaian dunia dan anti apartheid di Afrika Selatan. Mandela yang meninggal di usia 95 tahun pada Kamis 5 Desember 2013 kemarin adalah tokoh besar dunia abad 21 ini.

Di manta Mantan Gubernur Bank Indonesia ini, Mandela merupakan tokoh besar dunia yang dikagumi semua orang. Selama 27 tahun, Mandela meringkuk dalam penjara kaum kolonial karena menentang politik apartheid atau pemisahan ras di negerinya. Setelah apartheid tumbang, Mandela memimpin Afrika Selatan.

Mandela adalah seorang pemimpin yang memimpin dengan hati.  Ia tidak menyimpan dendam ataupun membalas atas apa yang dideritanya selama puluhan tahun dalam penjara.

Mandela lahir di Mvezo, Afrika Selatan, 18 Juli 1918 dan meninggal di Johannesburg, Afrika Selatan, 5 Desember 2013 pada umur 95 tahun. Mandela adalah seorang revolusioner anti-apartheid dan politisi Afrika Selatan yang menjabat sebagai Presiden Afrika Selatan sejak 1994 sampai 1999.

Ia adalah orang Afrika Selatan berkulit hitam pertama yang memegang jabatan tersebut dan presiden pertama yang terpilih melalui keterwakilan penuh, dalam sebuah pemilu multiras.

Pemerintahannya berfokus pada penghapusan pengaruh apartheid dengan memberantas rasisme, kemiskinan dan kesenjangan, dan mendorong rekonsiliasi rasial.

Selaku nasionalis Afrika dan sosialis demokratik, ia menjabat sebagai Presiden Kongres Nasional Afrika (ANC) pada 1991 sampai 1997. Selain itu, Mandela pernah menjadi Sekretaris Jenderal Gerakan Non-Blok pada 1998 sampai 1999.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×