Sumber: Tribunnews |
JAKARTA. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyad Mbai mengatakan, satu dari beberapa perampok toko emas di Tambora, Jakarta Barat, diduga terkait jaringan teroris kelompok Abu Umar. Para perampok dibekuk polisi di daerah Bekasi Timur, Jawa Barat.
"Dia kelompoknya Abu Umar, yang sudah dua tahun lalu masuk penjara," kata Ansyad ketika dikonfirmasiTribunnews.com, Sabtu (16/3/2013).
Kelompok Abu Umar dikenal sebagai sayap baru kelompok terorisme di Indonesia dan Asia Tenggara, karena disebut-sebut memiliki hubungan dengan kelompok Abu Sayyaf di Filipina.
Abu Umar ditangkap di Surabaya, karena menyelundupkan senjata dari Filipina ke Indonesia, untuk pembekalan kamp paramiliter di Sulawesi pada 2008. Menurut Ansyad, kelompok Abu Umar masih terus bergerak untuk melancarkan aksinya.
"Mereka merampok emas untuk membiayai kegiatan teror," ungkap Ansyad.
Abu Umar merupakan bapak tiri Farhan Mujahidin (19), yang ditembak mati Densus 88, karena dituduh melakukan serangan terhadap pos polisi di Solo beberapa tahun lalu.
Menurut Ansyad, kelompok Abu Umar memiliki keterkaitan serangkaian teror di Tanah Air, dalam beberapa tahun terakhir.
"Kelompok Abu Umar juga yang melakukan teror di depan Gubernur Sulsel beberapa waktu lalu," jelas Ansyad.
Termasuk, lanjut Ansyad, jaringan kelompok ini antara lain pelaku perampokan CIMB Niaga di Medan, dan pelaku teror di Poso tahun lalu.
"Termasuk kaitan kelompok teroris di Depok yang lalu," ucap Ansyad.
Kelompok Abu Umar, terang Ansyad, masih aktif, dan melancarkan serangkaian aksi teror.
"Mereka mengumpulkan uang dengan merampok," cetus Ansyad.
(Hasanudin Aco/Tribunnews)