Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, berdasarkan surat Menteri Keuangan nomor s-30/MK.02/2021 tanggal 12 Januari 2021 tentang Refocussing dan Realokasi Belanja Kementerian/Lembaga tahun anggaran 2021, BNPB tidak mendapatkan refocussing dan realokasi belanja tahun 2021.
Meski begitu, BNPB mengusulkan tambahan anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp 5,2 triliun kepada Menteri Keuangan pada 4 Maret 2021 silam. Tambahan anggaran ini akan digunakan antara lain untuk percepatan penanganan pandemi Covid-19.
Lebih rinci, tambahan anggaran digunakan untuk penanganan kesehatan sebesar Rp 1,99 triliun, untuk bidang komunikasi publik senilai Rp 958,79 miliar, untuk bidang perubahan perilaku sebanyak Rp 500 miliar, untuk operasional RS Darurat Wisma Atlet senilai Rp 848,06 miliar dan untuk bidang data & teknologi informasi sebesar Rp 220,67 miliar.
“Menyangkut usulan kami kepada Kementerian Keuangan ini masih dalam proses,” jelas Doni saat rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, Senin (22/3).
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan, penanganan Covid-19 oleh pemerintah dengan berbagai kebijakan yang dilakukan sesuai situasi kondisi lapangan makin baik dari waktu ke waktu. Koordinasi lintas kementrian lembaga di tingkat pusat melalui KPC PEN semakin baik.
Melki menyebut, empat parameter yang menjadi dasar perbaikan kondisi lapangan makin membaik dan kebijakan PPKM mikro di level desa kelurahan RT/RW membangun kesadaran rakyat untuk laksanakan protokol kesehatan dengan lebih disiplin dan saling dukung saat ada yang perlu dirawat dan diobati.
“Pengendalian pandemi makin membaik dan tren perbaikan ini ditambah vaksinasi yang makin bergerak cepat di lapangan sesuai rencana mendukung pengendalian pandemi makin baik,” pungkas Melki saat dihubungi, Selasa (23/3).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News