Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
Kerusakan lainnya terjadi pada sektor publik, yaitu 295 unit fasilitas pendidikan, 369 unit fasilitas peribadatan, fasilitas kesehatan 25 unit, dan perkantoran 46 unit. Sedangkan kerusakan infrastruktur vital berupa jembatan sejumlah 163 unit.
Selain banjir, bencana lainnya yang dicatat BNPB hingga akhir Mei ini yaitu angin puting beliung 397 kali, tanah longsor 306 kali, kebakaran hutan dan lahan 123 kali, gelombang pasang/abrasi 15, gempa bumi 5, letusan gunung api 3 dan kekeringan 1 kali.
Korban meninggal akibat bencana tanah longsor berjumlah 51 jiwa, puting beliung 8 orang dan karhutla 1 orang.
Baca Juga: Update Covid-19 (31/5): 11.470 spesimen diperiksa, 700 kasus baru
Total kerusakan rumah akibat bencana hingga Mei 2020 dengan kategori RB berjumlah 4.051 unit, RS 2.596 dan RR 11.516.
Menurut Raditya, hingga akhir Mei ini, masih terjadi bencana yang dipicu oleh hujan intensitas tinggi. Oleh karenanya, ia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada.
"Meskipun jelang pergantian musim, pada pekan terakhir Mei masih ditemui beberapa kejadian banjir. Di sisi lain, potensi angin puting beliung juga perlu diwaspadai, yang biasanya terjadi pada saat pergantian musim," kata Raditya. (Fitria Chusna Farisa)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "1.382 Bencana Terjadi di Indonesia hingga Akhir Mei, Belum Termasuk Covid-19"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News