Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, hingga akhir Mei 2020, terjadi 1.382 bencana di Indonesia. Angka tersebut hanya meliputi bencana alam, tidak termasuk bencana non-alam seperti wabah Covid-19.
"Data kejadian bencana yang total berjumlah 1.382 kejadian tersebut belum memperhitungkan data bencana non-alam seperti pandemi Covid-19," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (31/5/2020).
Baca Juga: Ini 5 provinsi dengan kenaikan kasus harian Covid-19 terbanyak pada hari ini
Menurut Raditya, sejauh ini, bencana yang terjadi di Indonesia didominasi oleh fenomena hidrometeorologi. Tercatat ada 188 jiwa meninggal akibat bencana ini.
Dari beberapa bencana hidrometeorologi, banjir menjadi bencana yang paling sering terjadi dibanding bencana lain seperti tanah longsor dan angin puting beliung.
"Data BNPB hingga hari ini mencatat kejadian banjir sebanyak 532 kali. Banjir juga berdampak paling tinggi terhadap kerugian, baik korban jiwa dan kerusakan material," ujar Raditya.
BNPB mencatat, sepanjang Januari hingga Mei 2020, total korban meninggal akibat banjir berjumlah 128 jiwa. Korban luka sebanyak 119 orang, dan hilang 7 orang.
Baca Juga: Malang Raya sudah siap menuju kehidupan kenormalan baru
Sementara itu, lebih dari 2 juta jiwa tercatat pernah mengungsi akibat banjir.
Akibat banjir, ribuan rumah dinyatakan rusak. Kerusakan rumah dengan kategori rusak berat (RB) berjumlah 2.689 unit, rusak sedang (RS) 1.218 unit, dan rusak ringan (RR) 4.094.
Kerusakan lainnya terjadi pada sektor publik, yaitu 295 unit fasilitas pendidikan, 369 unit fasilitas peribadatan, fasilitas kesehatan 25 unit, dan perkantoran 46 unit. Sedangkan kerusakan infrastruktur vital berupa jembatan sejumlah 163 unit.
Selain banjir, bencana lainnya yang dicatat BNPB hingga akhir Mei ini yaitu angin puting beliung 397 kali, tanah longsor 306 kali, kebakaran hutan dan lahan 123 kali, gelombang pasang/abrasi 15, gempa bumi 5, letusan gunung api 3 dan kekeringan 1 kali.
Korban meninggal akibat bencana tanah longsor berjumlah 51 jiwa, puting beliung 8 orang dan karhutla 1 orang.
Baca Juga: Update Covid-19 (31/5): 11.470 spesimen diperiksa, 700 kasus baru
Total kerusakan rumah akibat bencana hingga Mei 2020 dengan kategori RB berjumlah 4.051 unit, RS 2.596 dan RR 11.516.
Menurut Raditya, hingga akhir Mei ini, masih terjadi bencana yang dipicu oleh hujan intensitas tinggi. Oleh karenanya, ia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada.
"Meskipun jelang pergantian musim, pada pekan terakhir Mei masih ditemui beberapa kejadian banjir. Di sisi lain, potensi angin puting beliung juga perlu diwaspadai, yang biasanya terjadi pada saat pergantian musim," kata Raditya. (Fitria Chusna Farisa)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "1.382 Bencana Terjadi di Indonesia hingga Akhir Mei, Belum Termasuk Covid-19"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News