kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.797   -2,00   -0,01%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

BMKG Sebut 63% Wilayah di Indonesia Saat Ini Telah Terdampak El Nino


Senin, 31 Juli 2023 / 18:06 WIB
BMKG Sebut 63% Wilayah di Indonesia Saat Ini Telah Terdampak El Nino
ILUSTRASI. Pengendara sepeda motor melintas di sekitar waduk yang mengering di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (25/7/2023). BMKG) mengatakan 63% wilayah di Indonesia telah terdampak cuaca ektrem kemarau panjang atau El Nino.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan 63% wilayah di Indonesia telah terdampak cuaca ektrem kemarau panjang atau El Nino. 

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, A Fachri Radjab menjelaskan bahwa posisi geografis Indonesia cukup unik dengan di apit oleh dua samudera. Sehingga saat musim El-Nino tiba ada wilayah yang akan terdampak kekeringan ekstrem dan satu wilayah lainya justru akan banjir. 

Kemudian dalam kaitanya terkait iklim, BMKG sendiri telah membuat zona musim. Mereka mengkategorikan zona musim ini ada 669 zona.

Baca Juga: Antisipasi El-Nino, Badan Pangan Pastikan Stok Pangan Cukup

"Dimana sudah ada 63% dari 669 zona ini sudah masuk musim kemarau. Artinya sebanyak 63% kita sudah terdampak langsung El Nino," jelas Fachri dalam diskusi daring bertajuk Waspadai Dampak El Nino, Senin (31/7). 

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa Indonesia sendiri mengalami El-Nino terakhir pada tahun 2019 lalu. Namun BMKG memprediksi El Nino yang akan terjadi tahun ini diperkirakan akan lebih kering dibandingkan 3 tahun yang lalu. 

Adapun daerah yang berpotensi mengalami kekeringan ektrem di antaranya adalah sebagian besar Pulau Sumatra dan Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. 

Baca Juga: Sri Mulyani: Perekonomian Global Masih Penuh Ketidakpastian di Paruh Kedua 2023

"Dan kita perkirakan puncaknya terjadi di Agustus dan September tahun ini," jelas Fachri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×