Sumber: Kompas.com | Editor: Khomarul Hidayat
Belajar dari fenomena terdahulu Belajar dari beberapa peristiwa gempa tektonik destruktif akibat sesar aktif, biasanya aktivitas sesar didahului gempa-gempa mikro sebagai gempa pendahuluan (foreshocks). Misalnya gempa Yogyakarta 2006 dengan kekuatan M 6,4, Gempa Lombok 2018 M 7, Gempa Palu 2018 M 7,5, dan Gempa Halmahera Selatan M 7,2.
"Semua gempa ini dipicu sesar aktif dan didahului aktivitas gempa pendahulan," jelas dia.
Untuk mewaspadai dan mengantisipasi aktivitas Sesar Lembang, BMKG saat ini memonitor dengan sangat ketat kemunculan gempa mikro di sepanjang jalur sesar. Sementara untuk meningkatkan akurasi monitoring aktivitas sesar aktif di Provinsi Jawa Barat, BMKG pada tahun 2019 ini akan merapatkan jaringan sensor gempa dengan memasang 22 sensor seismik baru.
Baca Juga: Kepala PVMBG: Tangkuban Perahu masih berstatus normal meski erupsi
Rencana jaringan sensor gempa di Jawa Barat oleh BMKG, akan dipasang 2019 ini. Pemasangan seismograph ini digunakan untuk antisipasi sesar Lembang, Baribis dan Cimandiri di Jawa Barat. Rencana jaringan sensor gempa di Jawa Barat oleh BMKG, akan dipasang 2019 ini.
Pemasangan seismograph ini digunakan untuk antisipasi sesar Lembang, Baribis dan Cimandiri di Jawa Barat. "BMKG menjadikan Sesar Lembang sebagai salah satu prioritas monitoring aktivitas seismik di Indonesia karena potensinya cukup signifikan dan berdekatan dengan kota besar dengan permukiman padat," jelas Daryono.
Masalah tempat tinggal berdekatan dengan sesar aktif Daryono berkata, kita tidak perlu cemas atau takut bila tempat tinggal berdekatan dengan sesar aktif. "Tidak perlu (takut), informasi potensi gempa harus direspon dengan langkah nyata dengan memperkuat mitigasi," ujar dia.
Baca Juga: Tagana turut terjun mengevakuasi warga sekitar Tangkuban Perahu
Mitigasi struktural yang paling penting dilakukan adalah membangun bangunan dengan struktur yang tahan gempa bumi. "Dengan mewujudkan semua langkah mitigasi maka kita dapat meminimalkan dampak, sehingga kita tetap hidup aman dan nyaman meski di daerah rawan gempa," imbuhnya.
Indonesia sebagai negara rawan gempa memang benar adanya. Oleh sebab itu, yang wajib dan penting dilakukan adalah mitigasi, kesiapsiagaan, kapasitas stakeholder, dan masyarakatnya, maupun infrastruktur untuk menghadapi gempa yang mungkin terjadi.
Penulis: Gloria Setyvani Putri
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BMKG: Erupsi Tangkuban Parahu Tak Akan Picu Aktivitas Sesar Lembang".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News