kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   15.000   0,79%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Blusukan pakai motor, Djarot dengar keluhan warga


Rabu, 24 Desember 2014 / 19:23 WIB
Blusukan pakai motor, Djarot dengar keluhan warga
ILUSTRASI. Cermati Harga Mobil Baru Rp 200 Jutaan dari Xpander, Sirion, WR-V, hingga Alvez./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/21/06/2023.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat langsung naik sepeda motor usai mengikuti rapat dengan sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di ruang rapat gubernur, Selasa (23/12/2014).

Sekitar pukul 17.00 WIB, Djarot usai rapat dengan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama langsung menuju halaman parkir Balai Kota. Ia pun langsung mengenakan jaket kulit hitam dan helm lalu menunggangi sepeda motor bebek 125 cc. Ia saat itu tidak memberitahukan wartawan mau kemana.

Ditemui di Balai Kota, Rabu (25/12/2014) Djarot mengaku dirinya kemarin menggunakan sepeda motor untuk meninjau rumah pompa di Cideng. "Itu kan besar sekali disitu, saya lihat cukup bagus," ucap Djarot.

Tetapi ia mendapat keluhan, di rumah pompa tersebut banyak sampah-sampah besar yang hanyut mulai dari kasur hingga mebel. Tentu sampah-sampah besar tersebut mengganggu kelancaran rumah pompa. "Ada keluhan juga sampah, kalau sampah yang besar-besar, sampai kasur masuk, mebel kadang-kadang masuk, itu sangat mengganggu, oleh sebab itu saya bilang jangan sampai sampah gede-gede itu bisa masuk ke situ sehingga dibuat saringan. Itu saya sudah bilang," ungkapnya.

Selain itu, Djarot mengajak masyarakat mulai menghentikan kebiasaan membuang sampah sembarang. "Tapi memang budaya kita untuk membuang sampah di sembarang tempat itu harus segera dihentikan," ungkapnya. (Adi Suhendi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×