kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

BKPM: Perjanjian Investasi akan diperbarui


Selasa, 22 April 2014 / 17:32 WIB
BKPM: Perjanjian Investasi akan diperbarui
Wisatawan mancanegara bersiap menggunakan fasilitas wisata PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR) saat tiba di Bali.


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal(BKPM) Mahendra Siregar mengatakan, pihaknya tengah mengkaji ulang perjanjian investasi bilateral alias Bilateral Investment Treaties dengan semua negara. Itu dilakukan untuk memperbarui perjanjian-perjanjian itu.

Alasannya, karena sebagian besar dari perjanjian itu sudah berusia lebih dari 30 tahun. Padahal, dalam beberapa tahun terakhir banyak aturan yang telah berubah di Indonesia.

Jika dilanjutkan, malah akan berpotensi tumpang tindih dengan kebijakan investasi dalam negeri. "Banyak Undang-undang baru terkait investasi yang telah diperbarui, dan harus disesuaikan," ujar Mahendra, Selasa (22/4) di Istana Negara, Jakarta.

Mahendra mengaku, tidak khawatir hasil dari pemutakhiran ini akan berdampak hukum, dan berbuah gugatan dari negara partner. Justru, pembaruan kerjasama akan disesuaikan dengan aturan yang berlaku.

Bukan hanya itu, Mahendra optimistis nantinya malah akan memperkuat posisi Indonesia secara hukum. Dengan demikian, kerjasama yang baru nanti akan lebih cocok dengan kebijakan investasi dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×