Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Daya saing investasi Indonesia kini naik peringkat di posisi 34 dari total 64 negara pada tahun ini. Setelah mengalami penurunan pada tahun lalu, kini kondisi investasi Indonesia mulai bangkit.
Mengutip data dari Institute for Management Development (IMD), saat ini peringkat daya saing Indonesia berhasil naik ke posisi 34 dari posisi 44 pada tahun 2022, tertinggi dibanding empat tahun sebelumnya.
Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Yuliot mengungkapkan dengan adanya perbaikan persepsi tersebut, akan menjadi rujukan investor dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi di Indonesia.
Baca Juga: Indonesia Masih Terjebak di Level Pertumbuhan 5%
“Saya yakin target investasi Rp. 1400 triliun pada tahun ini akan tercapai,” tutur Yuliot kepada Kontan.co.id, Rabu (21/6).
Meski begitu, untuk terus menggenjot investasi yang masuk, Dia mengatakan pemerintah tetap harus fokus dan tidak berpuas diri, dalam melakukan perbaikan sesuai indikator yang dinilai.
Sejalan dengan penilaian dari IMD, menurutnya pemerintah harus tetap melanjutkan reformasi, mendorong kegiatan ekonomi keluar Pulau Jawa agar investasi yang masuk bisa merata, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), serta melaksanakan transisi energi berkelanjutan.
Baca Juga: BKPM: Ada 2.028 Komitmen Investasi di IKN Nusantara
Untuk diketahui, penilaian peringkat daya saing investasi ini dinilai oleh IMD yang didasarkan pada 336 kriteria daya saing yang dipilih sebagai hasil penelitian komprehensif dengan menggunakan literatur ekonomi, sumber internasional, nasional, dan regional, serta umpan balik dari komunitas bisnis, lembaga pemerintah, dan akademisi.
Selain itu, penilaian ini juga mengacu pada empat faktor yakni efisiensi Pemerintah, efisiensi bisnis dan infrastruktur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News