kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BKPM optimistis target investasi di 2013 tercapai


Senin, 23 September 2013 / 16:10 WIB
BKPM optimistis target investasi di 2013 tercapai
ILUSTRASI. Tomat berkhasiat membuat kulit kenyal dan bercahaya.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pemerintah Indonesia tetap optimistis, target investasi yang telah ditetapkan hingga akhir tahun 2013 akan tercapai.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Mahendra Siregar mengatakan, meski terjadi perlambatan ekonomi dunia dan kebijakan tapering off dari bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve, target penanaman modal asing dan dalam negeri bisa menembus Rp 390 triliun hingga pengujung tahun ini.

"Tidak berbeda dengan target yang sudah ditetapkan keseluruhan Rp 390,3 triliun. Angka itu bisa tercapai. Tahun 2013 kami optimistis bisa tercapai," kata Mahendra di Jakarta, Senin (23/9).

Namun, Mahendra mengakui, untuk target investasi 2014 akan ada penyesuaian. Pemerintah perlu melihat kondisi perekonomian dunia secara keseluruhan, termasuk rencana pengurangan stimulus ekonomi atau tapering off yang kembali ditunda oleh AS pada September 2013.

Kebijakan penghentian pembelian surat berharga di Amerika Serikat harus disiasati oleh pemerintah Indonesia. Menurutnya, Indonesia harus belajar dari dampak wacana tapering off sebelumnya.

"Sejalan dengan penyesuaian pertumbuhan ekonomi tahun depan, mesti dilihat lagi apakah angka yang sudah disebut-sebut sebagai target investasi tahun depan itu masih bisa dicapai atau memang ada penyesuaian atau bagaimana. Sebab kita harus lihat lagi respon berbagai pihak," ujar Mahendra.

Oleh sebab itu, Mahendra mengatakan, saat ini tugas pemerintah adalah menjaga stabilitas sektor keuangan dan fokus pada reformasi di sektor riil, guna menghadapi tapering off yang cepat atau lambat akan tetap dilakukan AS.

Langkah lainnya adalah menjaga sektor riil perekonomian Indonesia. Hal ini dilakukan untuk membentengi perekonomian Indonesia dari dampak

"Saya rasa itu saja. Sebab kalau setiap kali kita terlalu khawatir terhadap langkah-langkah pihak lain di internasional, nanti kita malah tidak fokus terhadap prioritas utama kita. Saya rasa mungkin meresponsnya semacam itu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×