Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
Menanggapi keluhan itu, Bahlil meyakinkan bahwa BKPM tengah melakukan perubahan mendasar guna memperbaiki iklim investasi di Indonesia.
“Kita sedang mendesain bagaimana semua bisa selesai di BKPM. Investor tidak perlu lagi mondar-mandir ke mana-mana. Jangan lagi mereka di-‘pingpong’ sana-sini. Kita juga akan dampingi satu demi satu investor. Kita siapkan Satgas,” ujar Bahlil.
Baca Juga: Investasi manufaktur menurun, serapan tenaga kerja makin landai
Anggota Komite Investasi Bidang Komunikasi dan Informasi BKPM Rizal Calvary Marimbo menyebut, Jepang merupakan investor nomor dua terbesar di Indonesia setelah Singapura. Akumulasi investasi Jepang di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir mencapai US$ 31 miliar.
"Kontribusi perusahaan Jepang atas ekspor di Indonesia meningkat dari 18,1% menjadi 24,4% atas nilai ekspor Indonesia. Jadi, Kepala BKPM melihat masih terbuka ruang yang luas bagi Jepang mendatangkan investasi berbasis ekspor ke Indonesia,” ujar Rizal.
Ia menambahkan, realisasi investasi PMA (Penanaman Modal Asing) asal Jepang sepanjang Januari-September 2019 sebagian besar pada sektor ketenagalistrikan dan gas (58,1%), disusul sektor otomotif dan transportasi sebesar 13,7%, perumahan dan kawasan industr i serta perkantoran 12,6%, industri karet dan plastik 2,5%, dan lain-lainnya sebesar 10,1%.
Baca Juga: Tren PMA di sektor manufaktur terus menurun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News