Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mendorong Jepang meningkatkan investasinya pada industri berorientasi ekspor.
Hal tersebut diutarakan Bahlil saat menerima kunjungan Duta Besar Jepang Masafumi Ishii di Kantor BKPM kemarin, Senin (11/11).
Baca Juga: Melonjak 228% dalam empat hari, saham Bintang Mitra Semestaraya (BMSR) kena suspend
Permintaan Bahlil tersebut guna menindaklanjuti hasil pembicaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di sela-sela konferensi tingkat tinggi (KTT) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean) di Bangkok, Thailand belum lama ini.
Dalam kesempatan itu, kedua pemimpin negara tersebut membahas peningkatan investasi, pembangunan infrastruktur, dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Tanah Air.
Masafumi Ishii, yang juga didampingi oleh Sekretaris Pertama Kedubes Jepang Shimizu Ayako dan Yusuke Kaneko, menyambut baik permintaan BKPM itu.
“Kami menyambut baik harapan Kepala BKPM yang baru. Kami optimis kerjasama investasi dan ekpor dengan Indonesia akan semakin meningkat ke depan,” ujar Masafumi seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (12/11).
Baca Juga: Keran ekspor bijih nikel kembali dibuka, begini tanggapan APNI
Namun Masafumi berterus terang bahwa terdapat sejumlah kendala regulasi, perizinan, perpajakan yang membuat investasi Jepang mengalami perlambatan di Indonesia. Lantas, negara Samurai itu mengerahkan investasinya ke negara-negara tetangga yang dianggap lebih siap menerima investasi seperti Vietnam, India, dan China.