kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BKPM fasilitasi pembukaan cabang First Abu Dhabi Bank di Indonesia


Rabu, 16 Desember 2020 / 20:25 WIB
BKPM fasilitasi pembukaan cabang First Abu Dhabi Bank di Indonesia
BKPM fasilitasi kantor perwakilan First Abu Dhabi Bank (FAB) di Indonesia.


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya meningkatkan aliran investasi. Salah satunya dilakukan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan mendukung pembukaan kantor perwakilan First Abu Dhabi Bank (FAB) di Indonesia.

Deputi Bidang Kerjasama Penanaman Modal BKPM Riyatno menyampaikan pembukaan kantor perwakilan FAB menunjukkan bahwa kalangan perbankan mulai tertarik masuk ke Indonesia untuk melayani klien-klien potensial dari Uni Emirat Arab (UEA).

"BKPM selaku lembaga yang bertanggung jawab melakukan koordinasi penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri tentu akan support," ujar Riyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (16/12).

Menurut Riyatno, pembukaan Kantor Perwakilan Perusahaan Asing (KPPA) yang dilakukan melalui Online Single Submission (OSS) di BKPM tersebut akan menjadi awal bagi FAB untuk nantinya membuka cabang di Indonesia. "Keberadaan Bank dari UEA tersebut tentu akan sangat mendukung investor UEA yang akan menanamkan modalnya di Indonesia," jelasnya.

Baca Juga: BKPM sebut pengumuman EoDB 2021 diundur karena kasus fraud

Salah satu dukungan yang dapat dilakukan dalam mendorong investasi adalah melalui pembiayaan maupun pemberian pinjaman bagi proyek-proyek yang terkait dengan PEA. Data BKPM menunjukkan investasi dari UEA selama lima tahun terakhir tercatat mencapai US$ 259 juta, yang terdiri dari 338 proyek investasi dan menyerap 9.900 tenaga kerja Indonesia.

Duta Besar UEA untuk Indonesia Abdula Salem Alhadheri menambahkan, keberadaan FAB akan mendukung peningkatan investasi kedua negara. "Investasi kedua negara juga mulai meningkat dan membutuhkan dukungan dari perbankan," ungkapnya.

Sementara Duta Besar RI untuk UEA Husin Bagis menyebutkan FAB adalah bank besar yang harus dimanfaatkan oleh pengusaha kedua negara.

"Dengan adanya FAB, maka upaya untuk menarik investasi UEA ke Indonesia akan lebih mudah. Setidaknya pengusaha UEA yang sudah familiar dengan FAB akan menggunakan layanan mereka," ujar mantan Atase Perdagangan di KBRI Kairo ini.

Sebagai info, FAB merupakan bank terbesar di PEA dengan total aset mencapai AED 822 miliar atau US$ 224 miliar, atau setara dengan Rp 3.152 triliun pada tahun 2019. FAB juga merupakan bank yang sudah go public, dan masuk dalam daftar 50 bank besar dunia dari sisi kapitalisasi pasar. Bank FAB juga telah hadir dan mempunyai kantor cabang di lima benua, termasuk di kawasan Asia Pasifik.

Selanjutnya: Kepala BKPM: Saya mengharamkan pungli!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×