Reporter: Grace Olivia | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi), menerima sejumlah CEO dan investor di Emirates Palace Hotel, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), Minggu (12/1).
Bahlil juga mengeksekusi sejumlah potensi investasi yang menurutnya telah lama terkatung-katung. Salah satunya, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat.
"Investor pembangkit ini adalah Masdar, sudah dieksekusi. Dia perusahaan energi baru terbarukan (EBT) terbesar di kawasan teluk. Kepala BKPM mengatakan pemerintah akan mempercepat perizinan investasi ke depan, apalagi terkait dengan pengembangan EBT," ujar Direktur Promosi Sektoral BKPM Imam Soejoedi dalam keterangan resminya, Senin(13/1), usai penandatanganan MoU oleh Chief Executive Officer (CEO) Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi, Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini, dan Direktur Utama Pembangkit Jawa Bali Indonesia (PJBI) Gunawan Budi Haryanto.
Baca Juga: BKPM optimistis realisasi investasi China tetap meningkat ditengah ketegangan Natuna
Masdar merupakan perusahaan energi baru terbarukan (EBT) berbasis di Abu Dhabi, UEA. Masdar akan bermitra dengan cucu usaha PT PLN (Persero) yakni PJB untuk membangun PLTS Terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat. Pembangkit ini akan menjadi PLTS terbesar di Asia Tenggara.
Investasi di pembangkit ini diperkirakan mencapai Rp 1,8 triliun. PLTS Terapung Cirata bakal memecahkan rekor pembangkit bertenaga surya terbesar di ASEAN setelah PLTS di Filipina, Cadiz Solar Powerplant sebesar 132,5 MW.
Bahlil mengatakan, salah satu alasan pentingnya investasi ini dipercepat, sebab porsi EBT di bauran energi pembangkit nasional masih sedikit, yakni sekitar 10% dari total bauran energi (mix energy). Pada 2025, pemerintah menargetkan porsi EBT mencapai 23%. Tak hanya itu, porsi PLTS dari kapasitas listrik yang ada (existing) nasional baru sebesar 5 MW.
BKPM menyebut, usai mendapat penjelasan dari Bahlil terkait sentralisasi kewenangan perizinan di BKPM, Mohamed Jameel berkomitmen untuk mengajak mitra-mitra dan investor koleganya di seluruh dunia untuk berinvestasi di Indonesia.
Baca Juga: BKPM pastikan ketegangan di Natuna tak pengaruhi kerjasama investasi Indonesia-China
"Kami sendiri rasakan kemudahan dan kecepatan pelayanan berinvestasi di Indonesia setelah Instruksi Presiden No.7/2019. Kami punya rekan-rekan investor sampai ke Karibia sekalipun," ujar Jameel dalam keterangan resmi BKPM tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News