kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BKF: Program PEN perlindungan sosial mampu tekan laju kemiskinan di bawah 10%


Senin, 23 November 2020 / 14:58 WIB
BKF: Program PEN perlindungan sosial mampu tekan laju kemiskinan di bawah 10%
ILUSTRASI. KEMISKINAN


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan mengatakan realisasi penyaluran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah mencapai 58,7% dari total pagu sebesar Rp 695,2 triliun hingga 18 November 2020.

Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Ubaidi Socheh Hamidi menjelaskan, realisasi sektor kesehatan telah mencapai 38,4% atau sekitar Rp 37,31 triliun.

Kemudian realisasi perlindungan sosial mencapai 82,4% atau sekitar Rp 193,07 triliun. Adapun realisasi Sektoral dan Pemda telah tersalurkan hingga 53,6% atau sekitar 35,33 triliun.

Baca Juga: Manfaat program PEN terhadap UMKM di tengah pandemi Covid-19

“Perlindungan sosial akan mampu menjaga konsumsi masyarakat miskin dan rentan miskin. Perhitungan kita diperkirakan 3,43 juta orang akan terselamatkan dari kemiskinan karena program perlindungan sosial PEN,” jelas Ubaidi dalam konferensi secara daring, Senin (23/11).

Hal ini terlihat dari data Kemenkeu yang menunjukkan bahwa program PEN perlindungan sosial mampu menekan laju kemiskinan di tahun 2020 menjadi 9,69%.

Sementara itu, realisasi penyaluran untuk sektor UMKM telah mencapai 84,1% atau sekitar Rp 96,61 triliun. BKF juga menyebutkan, penyaluran untuk pembiayaan korporasi sudah mulai berjalan dan baru tersalurkan sekitar 3,2% atau sekitar Rp 2 triliun.

Kemudian untuk insentif usaha sendiri, pemerintah telah menyalurkan hingga 36,7% atau sebesar Rp 44,29 triliun dari total pagu hingga 18 November 2020.

Menurut Ekonom Indef Tauhid Ahmad menilai, program PEN pemerintah tidak cukup kuat menahan laju penurunan konsumsi masyarakat khususnya pada masyarakat miskin dan rentan miskin.

“2021 kami melihat penduduk miskin akan meningkat hingga double digit akibat lambatnya pemulihan ekonomi,” jelas Tauhid.

Bahkan ia memperkirakan penduduk miskin akan mencapai 10,5% atau meningkat sekitar 1 juta orang miskin. Sehingga total penduduk miskin tahun 2021 diperkirakan akan naik sekitar 28,37 juta orang.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×