Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja manufaktur Indonesia menurun pada Juni 2021. IHS Markit mencatat, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada bulan Juni sebesar 53,5 atau turun dari 55,3 pada bulan sebelumnya.
Melihat hal itu, Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan mengaku bahwa perlambatan aktivitas bisnis manufaktur disebabkan oleh peningkatan kasus harian Covid-19. “Bahkan, optimisme penguatan bisnis masih bertahan di atas rata-rata historis survei, tetapi secara keseluruhan mulai dibayangi kecemasan atas eskalasi Covid-19,” ujar Kepala BKF Febrio N. Kacaribu dalam keterangannya, Kamis (1/7).
Sehingga, kondisi pemulihan ekonomi ke depan akan sangat bergantung oleh efektivitas upaya dalam menurunkan kasus harian Covid-19. Apalagi, sensitivitas ini sudah dilihat pada periode kuartal pertama 2021 saat diterapkan PPKM mikro yang berhasil menurunkan angka kasus.
Febrio memandang, inilah letak urgensinya bagi seluruh pemangku kepentingan, bukan hanya pemerintah tetapi juga masyarakat untuk bisa bahu membahu menurunkan kasus Covid-19 dengan segera.
Baca Juga: Pengusaha sebut penerapan PPKM darurat tak berdampak pada bertambahnya PHK
Pemerintah pun terus meningkatkan testing. Bahkan, untuk menekan laju pertambahan kasus, pemerintah akan melakukan PPKM darurat. Vaksinasi juga terus diakselerasi.
Kemudian, pemerintah meminta agar masyarakat untuk tetap mengambil peran dengan terus melaksanakan protokol kesehatan secara ketat, agar upaya yang dilakukan pemerintah juga semakin efektif.
Baca Juga: Ada PPKM Darurat, serikat pekerja minta pemerintah lanjutkan program subsidi upah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News