Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan memanggil Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, untuk meminta keterangan, terkait pernyataan Dahlan tentang adanya kongkalikong dalam pembahasan anggaran.
M. Prakosa, Ketua BK DPR menyatakan, pihaknya telah mendapat persetujuan dari pimpinan DPR untuk melakukan pemanggilan Dahlan Iskan, pada masa libur sidang atau reses anggota dewan.
Dikatakan Prakosa, BK DPR akan meminta keterangan detail soal pernyataan Dahlan Iskan mengenai oknum anggota DPR yang dikatakan memeras BUMN. Dalam kesempatan itu, BK DPR berencana mencari modus transaksi yang telah dilakukan oleh pihak yang dituduh memeras dan yang pihak yang dituduh diperas.
"Ini akan kami ungkap. Kami telah mendapat persetujuan dari Pimpinan DPR untuk melakukan pemanggilan kepada Pak Dahlan Iskan pada masa reses ini. Minggu ini para anggota BK sedang kunjungan kerja ke daerah, jadi paling cepat minggu depan (dilakukan pemanggilan)," ungkap Prakosa melalui pesan singkat kepada wartawan pada Rabu (31/10).
Sebelumnya, beredar pesan rilis yang beredar di kalangan media mengatasnamakan Humas Badan Usaha Milik Negara yang menyebutkan, inisial anggota dewan yang diduga meminta jatah upeti dan melakukan pemerasan terhadap Kementerian BUMN.
Dalam pesan tersebut, tertera keterangan inisial PM, EV dan CK dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan(PDI-P). Kemudian ada juga inisial JA, SG dan juga MJ dari fraksi Partai Demokrat.
Selain itu, juga ada inisial AK, IM, SN, NW dan BS yang dituding berasal dari partai Golkar. Kemudian insial AR, IR dan SUR yang disebut berasal dari Partai Keadilan Sejahtera. Kemudian inisial ALM, NAS dari Partai Amanat Nasional. Kemudian satu inisial untuk Partai Gerindra yaitu MUZ, dan Partai Hanura dengan inisial FA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News