Sumber: Kompas.com | Editor: Asnil Amri
BOGOR. Institut Pertanian Bogor (IPB) akan mendapat mandat khusus untuk melakukan perbaikan kualitas hidup para petani di Indonesia, bila Joko Widodo terpilih menjadi presiden dalam Pemilu Presiden 2014.
"IPB akan mendapat mandat khusus untuk melakukan terobosan baru di bidang pertanian. Kami dari PDIP akan mengawal, mulai dari budgeting anggaran hingga kebijakan multi sektor, untuk menunjang pertanian Indonesia yang saat ini mayoritas petani di Indonesia rakyat miskin,” ujar Direktur Eksekutif Megawati Institute, Arif Budimanta, Selasa (29/04/2014).
Rencana mandat ini bukan tanpa alasan. Selama ini, IPB adalah perguruan tinggi yang paling banyak menyumbangkan inovasi yang sudah dipatenkan di Kementerian Riset dan Teknologi. Paten IPB di kementerian itu mencapai 40%.
Tentunya, hal ini sesuai dengan keinginan Joko Widodo alias Jokowi dalam melakukan perbaikan kualitas pangan di Indonesia. “Saya kira itu menjadi bukti keseriusan dan komitmen Jokowi untuk memperbaiki kualitas hidup para petani. Berbeda dengan SBY, meskipun lulusan doktor di IPB, sayangnya kebijakan pro petani belum terasa hingga saat ini,” kata Arif, yang juga anggota Komisi XI DPR dari fraksi PDI-P.
Sementara itu, Nunung Nuryantono, Dosen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB mengatakan, perbaikan pertanian akan meningkatkan pendapatan para petani. Saat ini petani Indonesia tidak mampu menyimpan uang karena habis untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka sendiri.
“Idealnya, hanya 20% pendapatan digunakan untuk pangan, sisanya bisa ditabung atau untuk membeli kebutuhan lainnya. Ini tidak bisa dilakukan, karena rendahnya pendapatan petani dan buruknya kualitas hidup petani,” tegas Nunung yang juga adalah Direktur Intercafe-IPB ini.
Atas dasar itu, Nunung sepakat jika Jokowi menjadikan IPB sebagai garda terdepan perbaikan kualitas hidup petani Indonesia. “Saya kira itu harus dibuktikan dengan sebuah kebijakan nyata,” imbuh Nunung.
Sebelumnya, dalam pemaparan visi capres, Jokowi bertekad akan menjadikan pertanian sebagai tulang punggung kedaulatan pangan nasional. Komitmen tersebut merupakan tindak lanjut dari semangat kemandirian di bidang ekonomi, untuk mewujudkan daya saing perekonomian nasional di tingkat global. (Ramdhan Triyadi Bempah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News