kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Biden terpilih jadi Presiden AS, bagaimana Indonesia bisa ambil keuntungan?


Rabu, 18 November 2020 / 05:39 WIB
Biden terpilih jadi Presiden AS, bagaimana Indonesia bisa ambil keuntungan?
ILUSTRASI. Kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2020 menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan Indonesia. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2020 menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah menguat seiring masuknya aliran modal asing. 

Menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira, investor mulai kembali menanamkan dananya di negara-negara emerging market dalam merespons kemenangan Biden. 

Investor melihat Biden akan mampu menurunkan eskalasi perang dagang AS dan China, penanganan Covid-19 yang akan lebih serius, serta stimulus ekonomi AS akan lebih besar. Ini menjadi pertanda akan pulihnya ekonomi di negara adidaya tersebut bahkan secara global. 

"Sehingga dana asing pun sudah masuk ke bursa, IHSG rebound, rupiah menguat. Pasar menyambut gembira kemenangan Biden," ujarnya dalam diskusi virtual mengenai Dampak Pilpres AS Terhadap Indonesia, Selasa (17/11/2020). 

Baca Juga: Sri Mulyani siapkan anggaran Rp 6,6 triliun untuk kuota internet gratis Kemendikbud

Meski demikian, Bhima menekankan, keuntungan dari kemenangan Biden tak bisa hanya diambil Indonesia dengan meningkatkan investasi di pasar keuangan, melainkan harus diikuti dengan peningkatan investasi langsung asing (foreign direct investment/FDI). 

Lantaran, lewat investasi langsung maka akan lebih berdampak pada perekonomian nasional, mengingat dana yang ditanam akan lebih besar dengan jangka waktu yang lama. Di sisi lain, dapat mendorong penciptaan lapangan kerja. 

Baca Juga: Ekonom Indef sebut perizinan satu pintu tidak serta merta perbaiki ICOR Indonesia

"Sebenarnya tugas besar kita adalah merubah hot money yang masuk ke portofolio itu menjadi FDI. Investasi yang cenderung serap tenaga kerja. Jadi jangan hanya berputar terus di pasar keuangan, mudah masuk tapi mudah keluar," jelas dia. 

Selain itu, Bhima juga menilai Indonesia harus memperbaiki kesiapan perdagangan untuk bisa mengambil peluang ekspor barang ke AS. Menurutnya, Indonesia bisa saja kalah dengan Vietnam yang juga menjadikan AS sebagai pasar ekspor. Ia bilang, bila dibandingkan dengan Vietnam, potensi perdagangan Indonesia ke AS jauh lebih rendah. 

Indonesia unggul dalam hal komoditas barang penolong, bahan baku mentah, produk peternakan, kimia dan farmasi, serta kayu. Sedangkan Vietnam unggul pada komoditas barang modal, barang konsumsi, produk makanan jadi, alas kaki, produk olahan kulit, barang elektronik, logam dasar, barang tambang, serta tekstik dan pakaian jadi. 

"Bisa dibilang 60% lebih kita kalah saing dengan Vietnam (dalam hal ekspor ke AS)," katanya. 

Baca Juga: Pemulihan ekonomi bisa mendorong pencarian dana di pasar modal

Bhima menilai, Indonesia dapat mengambil peluang perdagangan ke AS dengan meningkatkan kualitas produk yang berkaitan dengan linkungan hidup. Sebab, salah satu fokus kebijakan Biden ke depan memang pro lingkungan hidup. 

Menurutnya, saat ini sudah banyak negara maju yang menerapkan prinsip untuk menggunakan produk yang memang menjamin keberlanjutan lingkungan hidup, seperti Uni Eropa dan Inggris. Langkah ini pun bisa saja ditempuh Biden yang memang pro linkungan hidup. 

"Bagi perusahaan di Indonesia, baiknya untuk comply dengan sertifikasi linkungan hidup untuk lebih berkelanjutan dalam menjalankan bisnis kalau tujuan marketnya adalah AS, atau untuk mendapatkan investasi dari AS," pungkas Bhima.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Biden Jadi Presiden AS, Bagaimana Indonesia Bisa Ambil Keuntungan?"
Penulis : Yohana Artha Uly
Editor : Bambang P. Jatmiko

Selanjutnya: Ramai aksi korporasi bank syariah, bisa tingkatkan market share secara signifikan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×