Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Selain itu, Bhima juga menilai Indonesia harus memperbaiki kesiapan perdagangan untuk bisa mengambil peluang ekspor barang ke AS. Menurutnya, Indonesia bisa saja kalah dengan Vietnam yang juga menjadikan AS sebagai pasar ekspor. Ia bilang, bila dibandingkan dengan Vietnam, potensi perdagangan Indonesia ke AS jauh lebih rendah.
Indonesia unggul dalam hal komoditas barang penolong, bahan baku mentah, produk peternakan, kimia dan farmasi, serta kayu. Sedangkan Vietnam unggul pada komoditas barang modal, barang konsumsi, produk makanan jadi, alas kaki, produk olahan kulit, barang elektronik, logam dasar, barang tambang, serta tekstik dan pakaian jadi.
"Bisa dibilang 60% lebih kita kalah saing dengan Vietnam (dalam hal ekspor ke AS)," katanya.
Baca Juga: Pemulihan ekonomi bisa mendorong pencarian dana di pasar modal
Bhima menilai, Indonesia dapat mengambil peluang perdagangan ke AS dengan meningkatkan kualitas produk yang berkaitan dengan linkungan hidup. Sebab, salah satu fokus kebijakan Biden ke depan memang pro lingkungan hidup.
Menurutnya, saat ini sudah banyak negara maju yang menerapkan prinsip untuk menggunakan produk yang memang menjamin keberlanjutan lingkungan hidup, seperti Uni Eropa dan Inggris. Langkah ini pun bisa saja ditempuh Biden yang memang pro linkungan hidup.
"Bagi perusahaan di Indonesia, baiknya untuk comply dengan sertifikasi linkungan hidup untuk lebih berkelanjutan dalam menjalankan bisnis kalau tujuan marketnya adalah AS, atau untuk mendapatkan investasi dari AS," pungkas Bhima.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Biden Jadi Presiden AS, Bagaimana Indonesia Bisa Ambil Keuntungan?"
Penulis : Yohana Artha Uly
Editor : Bambang P. Jatmiko
Selanjutnya: Ramai aksi korporasi bank syariah, bisa tingkatkan market share secara signifikan?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News