Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can
JAKARTA. Anggaran pelantikan gubernur dan wakil gubernur DKI naik dari alokasi semula. Nilainya naik Rp 227,55 juta menjadi Rp 1,05 miliar.
Sekretaris Dewan DPRD DKI Jakarta Mangara Pardede menerangkan, kenaikan anggaran ini karena ada anggaran pengamanan pelantikan belum sempat dimasukkan pada saat penetapan anggaran. Selain itu, dia beralasan penambahan anggaran karena anggota Komisi A DPRD ingin acara pelantikan itu dikemas seperti sidang paripurna perayaan Hari Ulang Tahun Jakarta ke-485. Ketika itu, perayaan HUT DKI dimeriahkan oleh orkestra Purwacaraka Big Band, penyanyi Afgan dan Rosa.
Cuma Pardede beralasan, alokasi anggaran itu belum tentu dipakai semuanya. "Ini alokaksi maksimal dan anggarannya belum tentu dipakai semua. Misalkan Dewan minta melakukan melebihi anggara itu, maka tidak bisa. Tetapi, alokasi anggaran itu bisa dikurangi dan sisanya dikembalikan ke kas daerah," jelasnya, Kamis (27/9).
Anggaran pelantikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta ini dianggap terlalu besar. Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menilai alokasi anggaran pelantikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta ini sangat boros dan mewah.
Hingga kini belum diketahui secara resmi siapa pemenang pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. Berdasarkan perhitungan cepat, pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama memimpin atas lawannya, pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. (Abdul Qodir/Tribunnews)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News