Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) optimis neraca perdagangan akan terus mengalami perbaikan, sehingga terus surplus. Menurut Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo, surplus neraca dagang Juli 2014 sebesar US$ 123,7 juta di luar perkiraan BI. BI memperkirakan neraca dagang Juli akan surplus tipis sekitar US$ 10 juta-US$ 20 juta.
Perry yakin surplus dari neraca dagang bisa kembali terjadi. Hal ini disebabkan dari ekspor konsentrat yang mulai dilakukan pada bulan Agustus. "Angka trade balance Juli itu belum memasukkan ekspor konsentrat," katanya, Senin (1/9). Kenaikan surplus terjadi karena kinerja ekspor belum memasukkan kemungkinan tambahan ekspor mineral konsentrat sesuai kesepakatan dari pemerintah dan beberapa perusahaan besar.
BI perkirakan akan ada tambahan penerimaan dari ekspor konsentrat sebesar US$ 1,7 miliar hingga akhir tahun. Untuk migas sendiri, Perry mengakui masih sulit dan cenderung mengalami tekanan defisit.
Sebagai informasi, defisit migas Juli 2014 tercatat sebesar US$ 1,61 miliar atau naik hingga 166,28% dari defisit migas Juni US$ 604,3 juta. Penyebab neraca dagang Juli 2014 surplus US$ 123,7 juta adalah masih tingginya surplus neraca non migas. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca non migas pada Juli surplus US$ 1,73 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News