kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

BI waspadai dampak inflasi dari harga LPG dan TDL


Kamis, 13 Februari 2014 / 17:21 WIB
BI waspadai dampak inflasi dari harga LPG dan TDL
ILUSTRASI. Pameran produk UMKM binaan BRI?pada ANTAD & Alimentaria Expo yang diselenggarakan di Kota Guadalajara, Meksiko.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bank Indonesia akan menjaga sasaran angka inflasi tahun 2014 ini sebesar 4,5% plus minus 1%. Karena itu, bank sentral akan mewaspadai kenaikan harga LPG dan tarif dasar listrik (TDL) yang akan efektif pada Mei mendatang, lantaran dapat mengerek angka inflasi.

"Kami tetap mewaspadai kondisi di dalam negeri yang terkait dengan harga LPG dan tarif listrik khususnya pada industri," kata Agus Martowardojo, Gubernur BI di Gedung BI, Jakarta, Kamis (13/2).

Dia menambahkan, bank sentral optimistis, inflasi tahun ini lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 8,38%. "Secara umum BI masih melihat bahwa target inflasi adalah arah sasaran yang akan kami capai," ucap Agus. BI akan menyasar inflasi 4% plus minus 1% di tahun 2015. 

Selain itu, harga-harga pangan juga masih terus diwaspadai mengingat instrumen ini yang paling banyak mempengaruhi kenaikan angka inflasi. Sebab, awal tahun ini, Indonesia mengalami bencana alam yang mengakibatkan terganggunya pasokan dan distribusi bahan pangan. 

"Volatilitas harga makananharus diwaspadai karena alam kurang bersahabat. Penyesuaian harga berdampak pada inflasi," ujar Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×