Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus berupaya menjaga stabilitas sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui kebijakan moneter yang seimbang.
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juli Budi Winantya, mengatakan bahwa kebijakan moneter BI saat ini dirancang untuk menjaga stabilitas harga, stabilitas nilai tukar, dan pada saat yang sama mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Kebijakan moneter saat ini ditujukan untuk menjaga stabilitas dan pada saat yang sama mendorong pertumbuhan," ujar Juli dalam acara Fitch on Indonesia 2025, Rabu (7/5).
Baca Juga: BI Tahan Suku Bunga Acuan, Masih Ada Cara Bagi Bank Sentral Bantu Dorong Roda Ekonomi
Untuk mendukung kebijakan tersebut, BI menggunakan berbagai instrumen, termasuk kemungkinan penurunan suku bunga serta kebijakan lainnya.
Salah satu langkah konkret adalah penerapan insentif likuiditas makroprudensial (KLM), yakni insentif yang ditujukan kepada bank-bank yang menyalurkan kredit ke sektor prioritas.
"Ini seperti sektor yang memiliki penciptaan lapangan kerja yang tinggi, dan memiliki validitas yang tinggi," katanya.
Hingga minggu kedua April, BI telah menyuntikkan likuiditas sebesar Rp 370 triliun ke sistem perbankan melalui skema ini.
Baca Juga: BI dan OJK Berkomitmen Jaga Stabilitas Ekonomi & Ketahanan Sektor Keuangan
Selain itu, BI juga terus mendorong digitalisasi sistem pembayaran. Adapun, pada Maret 2025, BI mencatat pertumbuhan volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS sebesar 169,15% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Secara keseluruhan, total transaksi pembayaran digital pada kuartal I-2025 mencapai 10,76 miliar transaksi, tumbuh 33,50% (yoy).
Selanjutnya: Saham JATI dan KRYA Disuspensi Bursa, Simak Prospeknya
Menarik Dibaca: 5 Cara Memilih Sampo untuk Rambut Kering, Perhatikan Kandungannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News