Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) melemah seiring dengan maraknya aksi jual di bursa saham global akibat investor melihat peluang bank sentral AS akan mengambil kebijakan moneter yang lebih ketat.
Nilai tukar rupiah di pasar spot mengalami pelemahan 1,3% selama sepekan terakhir ke level Rp 13.628 per dollar AS hingga Jumat (9/2).
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, ekspektasi kebijakan pengetatan moneter AS tersebut memang mendorong penguatan dollar AS dan pelemahan rupiah, tetapi tekanan terhadap rupiah diperkirakan bakal mereda.
"Ke depan, tekanan terhadap rupiah diperkirakan mereda didukung oleh fundamental ekonomi Indonesia yang tetap kuat," kata Dody kepada KONTAN, Jumat (9/2).
Dody melanjutkan, pelemahan rupiah saat ini seiring dengan pelemahan yang terjadi di mata uang lainnya.
Namun, untuk Indonesia, kenaikan pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2017 dan nilai cadangan devisa bulan Januari dinilai akan menjadi katalis positif yang bisa menolong rupiah dari ancaman koreksi lebih dalam.
Sentimen positif lainnya datang dari kenaikan peringkat utang Indonesia oleh Japan Credit Ratings Agency pada Kamis (8/2).
"BI akan tetap memastikan bahwa rupiah bergerak pada kisaran sesuai fundamentalnya," ucap Dody.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News