kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.706.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.340   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.618   86,45   1,32%
  • KOMPAS100 963   10,57   1,11%
  • LQ45 753   6,24   0,83%
  • ISSI 204   3,07   1,52%
  • IDX30 391   2,33   0,60%
  • IDXHIDIV20 475   7,20   1,54%
  • IDX80 109   1,13   1,05%
  • IDXV30 113   2,27   2,05%
  • IDXQ30 129   1,02   0,80%

BI Sebut Wajar Likuiditas Mengetat Saat Ramadan dan Lebaran


Kamis, 06 Maret 2025 / 20:07 WIB
BI Sebut Wajar Likuiditas Mengetat Saat Ramadan dan Lebaran
ILUSTRASI. Menjaga Stabilitas Moneter ---- Pejalan kaki melintas dekat logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Selasa (24/7). BI melihat adanya kenaikan risiko nilai tukar di banyak negara, khususnya di negara berkembang. Kondisi ini memaksa BI pada Mei 2018 menaikkan suku bunga hingga dua kali untuk menjaga stabilitas, terlepas kondisi ekonomi domestik yang masih kuat, kokoh dan tidak memerlukan kenaikan suku bunga. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/24/07/2018


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menilai pengetatan likuiditas saat Ramadan dan Lebaran sebagai fenomena yang wajar dan berulang setiap tahun.

Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI, R. Triwahyono, mengungkapkan bahwa dalam satu bulan ke depan, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri, kondisi likuiditas berpotensi mengetat akibat meningkatnya peredaran uang di masyarakat.

Baca Juga: Uang Beredar Meningkat 5,9% Pada Januari 2025, Capai Rp 9.232,8 Triliun

"Biasanya menjelang Lebaran, penarikan uang kartal meningkat tajam karena kebutuhan masyarakat untuk berbagi tunjangan hari raya (THR), menukar uang baru, dan keperluan lainnya. Ini berdampak signifikan terhadap likuiditas, sehingga jika dalam 3-4 minggu ke depan likuiditas mengetat, itu adalah hal yang wajar," ujar Tri dalam Taklimat Media, Kamis (6/3).

Tri menambahkan bahwa fenomena serupa juga terjadi pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), di mana masyarakat cenderung menarik uang kartal dalam jumlah besar.

Sebagai langkah antisipasi, tahun ini BI menyiapkan uang tunai sebesar Rp 180,9 triliun untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang baru dalam rangka Idul Fitri 2025.

Program ini mengusung tema Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri (Serambi).

Baca Juga: BI: Uang Beredar Sepanjang 2024 Capai Rp 1.204 Triliun

Jumlah tersebut setara dengan 25% dari total kebutuhan uang kartal sepanjang tahun.

Selain itu, BI juga menaikkan batas maksimal penukaran uang dari Rp 4 juta menjadi Rp 4,3 juta. Program penukaran ini berlangsung mulai 3 Maret hingga 27 Maret 2025.

Selanjutnya: Saham BBRI Terus Bergerak Ke Zona Hijau dan Menguat 8,82% Selama Sepekan

Menarik Dibaca: Jaga Kebugaran Saat Puasa, Ini Tips Diet Tanpa Nyeri Lambung dari Lighthouse

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×