Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah meresmikan empat program khusus untuk mendorong ekonomi syariah pada Opening Ceremony Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan ada empat program khusus yang diresmikan pada pagelaran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024. Hal itu sebagai komitmen BI untuk terus memberikan kebaruan malalui ISEF.
“Selama 11 tahun ISEF telah menjadikan ekonomi keuangan Indonesia yang terintegrasi,” ungkap Perry pada Opening Ceremony ISEF 2024, Rabu (30/10).
Perry menyebutkan program pertama adalah aplikasi halal traceability. Program ini sebagai bentuk memperkuat ekosistem jaminan produk halal melalui pengembangan sistem informasi. Hal itu guna memfasilitasi penelusuran bahan produk dari sisi hulu hingga ke tangan konsumen.
Baca Juga: Menko Airlangga Klaim Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Bukan Hal Mustahil
"Ini sebagai upaya melaksanakan amanat undang-undang sekaligus mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat produsen produk halal terkemuka dunia," ujarnya.
Kedua digitalisasi produk pesantren. Program ini mencakup digitalisasi sistem pembayaran pemasaran, pelaporan unit bisnis, pencatatan keuangan, dan pengembangan administrasi pesantren.
Ketiga, produk Syariah Restricted Investment Account (SRIA) sebagai bentuk implementasi amanat undang-undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK). Dalam hal ini Perry berterima kasih kepada Kementerian Keuangan, OJK, LPS, dan KSSK yang sudah menggagas dan meluncurkan bersama-sama. Hal itu mendorong produk investasi khas perbankan syariah untuk semakin digemari masyarakat.
“Dengan demikian, Bank Syariah dapat menggalang dana dari nasabah investasi dan menyalurkannya pada proyek-proyek spesifik berbasis akad bagi hasil, profit sharing," jelas Perry.
Kemudian yang terakhir adalah strategi literasi dan inklusi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia. Program ini sebagai upaya akselerasi peningkatan literasi dan inklusi ekonomi keuangan syariah secara kolaboratif menggunakan pemodelan yang tentu saja secara terintegratif.
Baca Juga: Menteri Airlangga Sebut Ekonomi Syariah Sumbang 48,71% PDB
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News