Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal keempat 2015 yang sebesar 5,04% menjadi tanda positif bagi ekonomi tahun ini. Hal tersebut diyakini akan berdampak pada pergerakan ekonomi, khususnya pada kuartal pertama tahun ini.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan, dari sisi pengeluaran pemerintah pada kuartal pertama 2016 diproyeksi akan jauh lebih baik dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
Menurut Juda, pembangunan infrastruktur pada tiga bulan pertama tahun 2015 cukup rendah karena kendala administratif seperti reorganisasi di kementerian dan lembaga (K/L) yang menyebabkan belanja pemerintah di awal tahun terhambat.
Oleh karena itu, dengan percapatan lelang proyek sejak akhir tahun lalu, pengeluaran pemerintah pada kuartal pertama tahun ini akan lebih cepat sehingga pertumbuhan ekonomi diproyeksi akan lebih besar.
Di sisi lain, Juda mengakui bahwa ada perlambatan pertumbuhan konsumi rumah tangga pada tahun lalu. Namun, ia memproyeksi besarnya belanja pemerintah tiga bulan terkahir di tahun lalu akan berdampak besar terhadap konsumsi rumah tangga di awal tahun ini.
Dari sisi investasi lanjut Juda, dua faktor pendorong utamanya yakni ekspor dan konsumsi rumah tangga. Menurut Juda, jika ekspor membaik maka investasi juga akan membaik. Begitu juga jika konsumsi rumah membaik yang menyebabkan perbaikan pada investasi.
"Pertumbuhan ekonomi kami perkirakan akan lebih baik. Di triwulan pertama bisa di atas 5%," kata Juda, Selasa (9/2).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News