Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan masih di kisaran 5%. Jauh dari perkiraan pemerintah, BI hanya memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,1%-5,5%. Sedangkan perkiraan pemerintah sebesar 5,4%-6,1%.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, dari sisi global, pertumbuhan ekonomi tahun depan lebih baik. Pihaknya memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 3,6%, lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan ekonomi global tahun ini yang sebesar 3,5%.
Hal tersebut akan memberikan dampak positif untuk ekspor Indonesia. "Tetapi tidak terlalu besar seperti di tahun 2017 karena peningkatan harga komoditas relatif terbatas," kata Agus dalam rapat kerja terkait Keranga Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2018 dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR, Selasa (6/6).
Dari sisi domestik, Agus bilang investasi tahun depan akan semakin baik, baik investasi bangunan dan juga non bangunan. Reformasi struktural yang konsisten lanjut dia, akan memberikan dampak yang kuat dalam mendorong investasi swasta.
Selain itu, konsumsi rumah tangga sebagai sumber utama pertumbuhan ekonomi domestik tahun depan diperkirakan tetap kuat sejalan dengan inflasi yang terjaga. Perkiraan inflasi tahun depan oleh BI sendiri sama dengan pemerintah, yaitu 2,5%-3,5%.
"Kami perkirakan 2018 pertumbuhan ekonomi dapat berada di kisaran 5,1%-5,5%, lebih tinggi dari perkirakan kisaran ekonomi 2017. Kisaran itu masih searah dengan pertumbuhan ekonomi yang diajukan pemerintah tadi 5,4%-6,1%," tambah Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News