kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BI prediksi CAD kuartal II-2020 di bawah 1,5% PDB, ini tanggapan ekonom


Rabu, 12 Agustus 2020 / 18:28 WIB
BI prediksi CAD kuartal II-2020 di bawah 1,5% PDB, ini tanggapan ekonom
ILUSTRASI. Refleksi pekerja pelabuhan melintas di dekat tumpukan peti kemas di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Teluk Bayur, Padang


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat ketahanan sektor eksternal Indonesia masih berdaya. Bahkan, bank sentral meramal defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) di kuartal II-2020 akan di bawah 1,5% PDB. 

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, rendahnya CAD dipengaruhi oleh membaiknya neraca perdagangan, sejalan dengan penurunan impor akibat melemahnya permintaan domestik. 

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual juga melihat, pergerakan CAD di kuartal kedua tahun ini memang akan di bawah 1,5% PDB, lebih tepatnya akan berada di kisaran 1% PDB. 

Baca Juga: BI prediksi defisit transaksi berjalan (CAD) 2020 bergerak di level 1,4% - 1,6%

"Ini karena trade balance kita bagus. Harga minyak dunia kan turun juga dan impor bahan bakar minyak (BBM) kita jadi menurun. Jadi memang lebih karena impor yang melemah tajam," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (12/8). 

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah juga sependapat kalau sektor eksternal masih berdaya didorong oleh neraca perdagangan yang cenderung surplus dan diiringi penurunan CAD. 

Akan tetapi, Piter mewanti-wanti neraca dagang yang positif dan penurunan CAD ini tidak sepenuhnya menjadi kabar baik bagi Indonesia. Pasalnya, surplus neraca perdagangan ini lebih disebabkan oleh penurunan impor yang berarti industri Indonesia tidak bergerak akibat wabah Covid-19. 

"Ya yang kita harapkan CAD membaik karena perbaikan struktural ekonomi. Bukan karena melambatnya ekonomi di tengah wabah," ujar Piter. 

Untuk selanjutnya, bank sentral memandang rendahnya CAD tidak hanya akan terjadi di kuartal II-2020 saja. Namun, di sepanjang tahun 2020, CAD akan berpotensi bergerak rendah di kisaran 1,4%-1,6% PDB. 

David memprediksi CAD di sepanjang tahun akan bergerak di kisaran 1% - 1,5% PDB. Menurutnya, ini tergantung asumsi kondisi faktor eksternal karena masih banyak faktor penghambat, salah satunya masih ada atau tidaknya Covid-19 di kuartal IV-2020.

Baca Juga: BI: Defisit transaksi berjalan kuartal II-2020 akan lebih rendah dari 1,5% PDB

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×