kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI perkirakan inflasi September 2021 sebesar 0,01% mom


Minggu, 12 September 2021 / 17:48 WIB
BI perkirakan inflasi September 2021 sebesar 0,01% mom
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) memperkirakan adanya peningkatan harga (inflasi) tipis pada bulan September 2021.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan adanya peningkatan harga (inflasi) tipis pada bulan September 2021. Berdasarkan survei pemantauan harga (SPH) pada minggu kedua September 2021, inflasi pada September 2021 diperkirakan sebesar 0,01% mom. 

“Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi September 2021 secara tahun kalender sebesar 0,85% ytd dan secara tahunan sebesar 1,65% yoy,” ujar Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, seperti dikutip Minggu (12/9). 

Erwin kemudian memerinci, penyumbang utama inflasi September 2021 sampai dengan pekan kedua yaitu komoditas daging ayam ras yang naik 0,03% mom. Selanjutnya, ada juga kontribusi dari peningkatan harga minyak goreng sebesar 0,02% mom, serta sawi hijau, bayam, tomat, angkutan udara, dan rokok kretek filter yang masing-masing naik 0,01% mom. 

Baca Juga: Sejumlah sentimen ini diramal turut menggerakkan IHSG pada pekan depan

Sementara itu, beberapa komoditas ada juga yang mengalami penurunan harga (deflasi), antara lain telur ayam ras yang turun 0,06% mom. Harga bawang merah dan cabai rawit masing-masing turun 0,03% mom, cabai merah besar turun 0,02% mom, dan bawang putih turun 0,01% mom. 

Ke depan, BI mengaku akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu. Tak hanya itu, BI akan memperkokoh langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh, untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

Baca Juga: Harga emas melandai di tengah ketidakpastian jadwal tapering The Fed

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×