CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.694   46,00   0,29%
  • IDX 7.312   67,81   0,94%
  • KOMPAS100 1.125   7,85   0,70%
  • LQ45 889   1,80   0,20%
  • ISSI 222   2,47   1,12%
  • IDX30 457   0,46   0,10%
  • IDXHIDIV20 553   -0,94   -0,17%
  • IDX80 129   0,53   0,41%
  • IDXV30 138   -0,62   -0,45%
  • IDXQ30 153   -0,01   -0,01%

BI Perkirakan Februari 2022 Akan Terjadi Deflasi 0,05%


Jumat, 25 Februari 2022 / 18:18 WIB
BI Perkirakan Februari 2022 Akan Terjadi Deflasi 0,05%
ILUSTRASI. Pedagang melayani warga yang membeli bahan makanan pada pasar?tradisional di?Jakarta. (KONTAN/Franiskus Simbolon)


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan terjadi penurunan harga (deflasi) pada bulan Februari 2022. 

Berdasarkan survei pemantauan harga pada minggu IV Februari 2022, deflasi pada bulan laporan diperkirakan sebesar 0,05% mom. 

“Sehingga secara tahun kalender, inflasi tercatat 0,51% ytd dan secara tahunan sebesar 2,02% yoy,” ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya Jumat (25/2). 

Erwin mengatakan, penyumbang utama deflasi pada Februari 2022 yaitu komoditas telur ayam ras yang turun harga 0,12% mom dan harga minyak goreng yang turun 0,11% mom. 

Kemudian ada juga komoditas daging ayam ras yang turun 0,10% mom, cabai rawit turun 0,05% mom, serta jeruk dan angkutan udara yang masing-masing mencatat penurunan harga 0,01% mom. 

Baca Juga: Harga Bahan Pangan Jelang Puasa Naik, Pemerintah Perlu Antisipasi

Sebaliknya, masih ada beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga (inflasi) sehingga menghambat laju deflasi, antara lain bawang merah yang naik 0,06% mom, serta tomat dan sabun detergen bubuk/cair yang masing-masing naik 0,02% mom. 

Kemudian, ada juga komoditas yang mengalami peningkatan harga seperti beras, daging sapi, tempe, cabai merah, emas perhiasan, dan rokok kretek filter yang masing-masing meningkat 0,01% mom. 

Ke depan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesai dari waktu ke waktu. 

Tak hanya itu, BI akan memperkokoh langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh, untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×