kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI: Peredaran uang kartal dipengaruhi kebutuhan transaksi


Minggu, 22 Desember 2019 / 20:56 WIB
BI: Peredaran uang kartal dipengaruhi kebutuhan transaksi
ILUSTRASI. Petugas menata tumpukan uang rupiah di Cash Center Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (18/4). Pemerintah dan Bank Indonesia mempertimbangkan untuk menurunkan batas transaksi tunai atau dengan uang kartal yang dalam Rancangan Undang-Undang tentang Pembatasan Tran


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi uang kartal di luar bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dalam beberapa bulan terakhir mengalami penurunan. Sebagai komponen dari uang, Bank Indonesia (BI) mencatat hingga Oktober 2019, uang kartal yang beredar di masyarakat adalah sebesar Rp 611,0 triliun.

Pertumbuhan uang kartal tersebut adalah sebesar 5,1% yoy atau lebih rendah dari tahun lalu yang sebesar 11,7% yoy. Meski begitu, bila dibandingkan dengan bulan September 2019 yang tumbuh 4,0% yoy, terjadi peningkatan peredaran uang kartal.

Baca Juga: BI menyiapkan uang tunai Rp 105 triliun jelang liburan Natal dan akhir tahun

Sebagai komponen dari uang beredar dalam arti sempit (M1), ini pun juga mempengaruhi kondisi peredaran M1. Pada bulan Oktober 2019, komponen M1 menunjukkan perlambatan, yaitu dari 6,9% yoy pada September 2019, menjadi 6,6% yoy pada Oktober 2019.

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, pertumbuhan uang beredar tersebut dipengaruhi oleh kebutuhan transaksi. Bahkan, pergerakan naik dan turun M1 tersebut juga dipengaruhi oleh pola musiman.

Menurutnya, pada waktu momen jelang pemilu dan lebaran, maka kebutuhan akan M1 meningkat. Hal ini disebabkan masyarakat banyak melakukan belanja. Pun juga pada akhir tahun, Perry memprediksi bahwa M1 akan meningkat karena ada momen liburan Natal dan Tahun Baru.

Perry pun menambahkan bahwa elastisitas dari pertumbuhan M1 ini umumnya berada di kisaran 1,1% - 1,2% dari pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, bila pertumbuhan ekonomi Indonesia ada di level 5%, maka pertumbuhan ideal M1 memang ada di kisaran 6% - 7%.

Baca Juga: PPATK temukan rekening kasino punya kepala daerah, begini respons KPK

"Nanti kalau pertumbuhan ekonomi naik, ya pertumbuhan uang yang beredar akan naik juga secara year on year," kata Perry pada Kamis (19/12) di Jakarta.

Sebagai tambahan informasi, posisi peredaran uang kartal sepanjang tahun 2019 hingga Oktober 2019 adalah sebagai berikut Januari 2019 sebesar Rp 579,3 triliun, Februari sebesar Rp 570,4 triliun, Maret sebesar Rp 585,6 triliun, April sebesar Rp 592,9 triliun.

Penurunan jumlah uang kartal yang beredar di tahun 2019 mulai meningkat cukup signifikan pada bulan Mei 2019 dengan peredaran sejumlah Rp 675,6 triliun. Menurun tipis di bulan Juni hingga sebesar Rp 625,4 triliun dan menurun pada Juli hingga di posisi Rp 619,7 triliun.

Sementara itu, peredaran uang kartal mengalami sedikit peningkatan pada Agustus 2019 sehingga posisi ada di kisaran Rp 622,5 triliun dan kembali menurun di September sehingga posisi ada di Rp 614,2 triliun dan menurun lagi di bulan Oktober 2019 hingga di posisi Rp 611 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×