kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI mencatat likuiditas perekonomian kembali melambat pada Oktober 2019


Jumat, 29 November 2019 / 11:03 WIB
BI mencatat likuiditas perekonomian kembali melambat pada Oktober 2019
ILUSTRASI. Gedung kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta. BI mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar pada Oktober 2019 sebesar Rp 6.025,6 triliun atau tumbuh 6,3%.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) kembali tumbuh melambat pada bulan Oktober 2019. Bank Indonesia (BI) mencatat posisi M2 pada Oktober 2019 sebesar Rp 6.025,6 triliun atau tumbuh 6,3% (yoy).

"Ini lebih lambat dari pertumbuhan pada bulan September 2019 yang sebesar 7,1%, dan perlambatan ini berasal dari seluruh komponennya, yaitu uang kuasi dan uang beredar dalam arti sempit (M1)." tulis BI dalam rilis tentang Uang beredar (M2) dan Faktor yang memengaruhi, Jumat (29/11).

Baca Juga: Perusahaan Pengelola Aset menerbitkan surat berharga komersial (SBK) Rp 100 miliar

Komponen uang kuasi, yang memiliki pangsa terhadap M2 sebesar 74,6%, tercatat mengalami pertumbuhan 6,1% (yoy) atau melambat dari September 2019 yang sebesar 7,0% (yoy). Hal ini disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan simpanan berjangka, tabungan, dan giro valuta asing (valas).

Sementara komponen M1 juga menunjukkan perlambatan, dari 6,9% (yoy) dari bulan September 2019, menjadi 6,6% (yoy) pada bulan ini. Ini terutama disebabkan oleh perlambatan giro rupiah.

Demikian juga surat berharga selain saham mengalami perlambatan menjadi 33,4% (yoy) pada bulan laporan, dengan sebelumnya tercatat 39,1% pada bulan lalu. Sementara itu, uang kartal tumbuh meningkat menjadi 5,1% (yoy) pada bulan ini, dengan sebelumnya sebesar 4,0% pada September 2019.

Baca Juga: BI terus akselerasi pendalaman pasar keuangan

Bila dilihat berdasarkan faktor yang memengaruhi M2, perlambatan M2 disebabkan oleh aktiva luar negeri bersih serta aktiva dalam negeri bersih.

Pertumbuhan aktiva luar negeri bersih tercatat tumbuh melambat, dari 2,7% (yoy) pda September 2019, menjadi 1,9% (yoy) pada bulan ini. Ini disebabkan oleh melambatnya tagihan sistem moneter kepada bukan penduduk, terutama berupa surat berharga yang dimiliki.




TERBARU

[X]
×