kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi pada 2022 Bisa Capai 5,5%


Rabu, 26 Januari 2022 / 14:39 WIB
BI Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi pada 2022 Bisa Capai 5,5%
ILUSTRASI. Gubernur BI Perry Warjiyo saat Finance Central Bank Deputies (FCBD) Meetings di Nusa Dua, Bali, Kamis (9/12/2021).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tetap optimistis pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 akan membaik dan di kisaran 4,7% year on year (yoy) hingga 5,5% yoy. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, optimisme pertumbuhan ekonomi yang membaik ini sejalan dengan makin berjalannya pemulihan ekonomi Indonesia. 

“Ada akselerasi konsumsi rumah tangga dan investasi, di tengah tetap terjaganya belanja fiskal pemerintah dan ekspor,” tutur Perry, Rabu (26/1) dalam Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2021. 

Perry kemudian mengatakan, syarat perbaikan ekonomi pada tahun ini masih bergantung pada penanganan kesehatan. Dalam hal ini, vaksinasi masih menjadi syarat utama. 

Baca Juga: Pertanda Baru Jepang Terancam Inflasi, Indeks Harga Jasa Korporasi Melonjak Tinggi

Ia berharap, dengan adanya vaksinasi, tercapai asa negara untuk mencapai imunitas massal, terkendalinya penyebaran Covid-19, dan juga perbaikan mobilitas masyarakat sehingga ada pembukaan sektor ekonomi. 

Dengan kondisi tersebut, Perry memperkirakan konsumsi rumah tangga akan lanjut pulih. Menurut perkiraannya, konsumsi rumah tangga bisa tumbuh di kisaran 5% yoy pada semester II-2022. 

Kinerja ekspor juga diperkirakan tetap mumpuni dan bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi. Hal ini seiring dengan masih tingginya permintaan dan harga komoditas global. 

Baca Juga: Permintaan Ayam Mulai Pulih, Simak Rekomendasi Saham Japfa (JPFA)

Kinerja investasi juga diperkirakan tumbuh meningkat, seiring peningkatan permintaan domestik, tetap kuatnya kinerja ekspor, berlanjutnya proyek infrastruktur strategis nasional yang sempat tertunda. 

“Bahkan ada optimisme kenaikan Penanaman Modal Asing (PMA) seiring dengan membaiknya iklim investasi di dalam negeri,” tambah Perry. 

Baca Juga: Permintaan Ayam Mulai Pulih, Simak Rekomendasi Saham Japfa (JPFA)

Dari sisi lapangan usaha, Perry optimistis sejumlah sektor mampu tumbuh kuat dan menopang kinerja ekonomi, seperti sektor pertambangan, industri pengolahan, perdagangan, dan pertanian. 

Hanya saja, Perry tetap mewanti-wanti masih ada risiko yang perlu diwaspadai. Ini masih berkaitan dengan risiko kenaikan kasus Covid-19. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×