kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -17.000   -0,88%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

BI: Likuiditas Mengetat Saat Ramadan dan Lebaran, Fenomena yang Wajar


Jumat, 07 Maret 2025 / 05:30 WIB
BI: Likuiditas Mengetat Saat Ramadan dan Lebaran, Fenomena yang Wajar
ILUSTRASI. Warga mendapatkan uang rupiah baru pada penukaran uang di mobil kas keliling Bank Indonesia (BI) di Masjid Islamic Center Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (6/3/2025). Bank Indonesia menyiapkan uang layak edar (ULE) senilai Rp180,9 triliun guna memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri 2025. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/Spt.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menilai pengetatan likuiditas saat Ramadan dan Lebaran sebagai fenomena yang wajar dan berulang setiap tahun.

Direktur Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI, R. Triwahyono, mengungkapkan bahwa dalam satu bulan ke depan, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri, kondisi likuiditas berpotensi mengetat akibat meningkatnya peredaran uang di masyarakat.

Baca Juga: Uang Beredar Meningkat 5,9% Pada Januari 2025, Capai Rp 9.232,8 Triliun

"Biasanya menjelang Lebaran, penarikan uang kartal meningkat tajam karena kebutuhan masyarakat untuk berbagi tunjangan hari raya (THR), menukar uang baru, dan keperluan lainnya. Ini berdampak signifikan terhadap likuiditas, sehingga jika dalam 3-4 minggu ke depan likuiditas mengetat, itu adalah hal yang wajar," ujar Tri dalam Taklimat Media, Kamis (6/3).

Tri menambahkan bahwa fenomena serupa juga terjadi pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), di mana masyarakat cenderung menarik uang kartal dalam jumlah besar.

Sebagai langkah antisipasi, tahun ini BI menyiapkan uang tunai sebesar Rp 180,9 triliun untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang baru dalam rangka Idul Fitri 2025.

Program ini mengusung tema Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri (Serambi).

Baca Juga: BI: Uang Beredar Sepanjang 2024 Capai Rp 1.204 Triliun

Jumlah tersebut setara dengan 25% dari total kebutuhan uang kartal sepanjang tahun.

Selain itu, BI juga menaikkan batas maksimal penukaran uang dari Rp 4 juta menjadi Rp 4,3 juta. Program penukaran ini berlangsung mulai 3 Maret hingga 27 Maret 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×