Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) terus mendorong penguatan transaksi dengan mata uang lokal atau local currency settlement (LCS) dalam perdagangan dan investasi untuk mengurangi ketergantungan dengan dolar Amerika Serikat (AS).
Hingga kini, BI sudah menjalin kerja sama LCS dengan negara Jepang, Malaysia, Thailand, dan China.
Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI, Donny Hutabarat, mengatakan, secara umum perkembangan transaksi LCS berbuah manis, bahkan dengan China yang implementasinya baru kurang dari tiga bulan.
“Secara umum, transaksi kerangka kesepakatan LCS menunjukkan tren yang positif sejak tahun 2018,” ujar Donny, Kamis (23/12) via video conference.
Baca Juga: Rata-Rata Transaksi Mata Uang Lokal Indonesia - China Capai US$ 15,1 Juta per Bulan
Donny memerinci, untuk LCS dengan Malaysia, dari awal tahun 2021 hingga akhir Oktober 2021 tercatat ekuivalen US$ 43,3 juta.
Jumlah ini terus meningkat per tahunnya. Buktinya, data BI menunjukkan rata-rata transaksi LCS dengan Malaysia ekuivalen US$ 22,5 juta per bulan pada tahun 2018.
Pada tahun 2019, transaksinya meningkat menjadi ekuivalen US$ 49,6 juta per bulan, dan kembali meningkat menjadi ekuivalen US$ 50,3 juta pada tahun 2020.
Sementara dengan Jepang, perkembangan transaksi LCS dari awal tahun hingga akhir Oktober 2021 tercatat ekuivalen US$ 100 juta, nilai ini melesat dari akhir paruh pertama tahun 2021 yang ekuivalen US$ 87,1 juta.
Baca Juga: Dukung Bank Indonesia, BCA Siap Layani Local Currency Settlement Indonesia-Tiongkok